Seorang Pria di Mojokerto Dikabarkan Tenggelam di Sungai Saat Mencari Rumput

Saat mencari rumput di bantaran sungai, seorang warga asal Mojokerto dikabarkan tenggelam, Selasa sore (31/12/2019).

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, korban bernama Waris (58) asal warga Dusun Wonorejo, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dia dikabarkan tengelam sekitar pukul 16.30 WIB di sungai setempat oleh sang istri bernama Poni.

M. Zaini, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan, petugas mendapatkan laporan tenggelamnya korban sekitar pukul 17.00 WIB.

“Keterangan yang kita dapat dari istri korban, Waris tenggelam di saat mencari rumput di bantaran sungai Mas di Dusun Wonorejo, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Aliran sungai mas ini bermuara ke Surabaya,” terangnya.

Kata Zaini, sebelum tengelam, korban sempat pulang terlebih dulu usai mencari ikan bersama temannya. Kemudian, setelah mencari ikan korban kembali ke sungai untuk mencari rumput.

“Korban ini sempet berpamitan kepada istrinya, dan sempat dihalau agar tidak pergi ke sungai karena sudah sore,” ungkapnya.

Namun, teguran sang istri tak dihiraukan. Kemudian korban berangkat dengan membawa sabit, Selang beberapa jam, keluarga merasa curiga karena korban belum juga kembali.

“Keluarga panik dan sempat mencari keberadaan korban dengan meminta bantuan tetangga dan sanak saudara. Hingga malam hari korban belum juga ditemukan. Dugaan awal korban ini tercebur ke sungai,” cetusnya.

Petugas terus melakukan pencarian secara manual. BPBD juga berupaya menghubungi tim Basarnas Surabaya. “Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Polsek, Koramil, Potensi Relawan Serta Masyarakat Sekitar dalam upaya pencarian,” ujarnya.

Sementara itu Poni, istri korban mengatakan, dia bersama keluarga berusaha mencari keberadaan korban namun tidak juga ditemukan. “Ya tadi itu berpamitan kepada saya dan juga sempat saya halangi, tapi bapak tetap memaksa berangkat,” ujarnya.

Saat melakukan pencarian, hanya ditemukan barang bawaan korban. Seperti sandal, kaos, sabit dan jala sebagai alat menjaring ikan di tepi sungai yang tidak jauh dari rumahnya. (sma/adm)

Baca juga :