Upaya Antisipasi, Polres Mojokerto Dirikan 3 Pos Tanggap Bencana

Sebagai bentuk antisipasi petugas jika terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor, Polres Mojokerto mendirikan 3 pos tanggap bencana.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com,  tiga pos tanggap bencana itu disebar di tiga titik, diantaranya kawasan Pacet, Trowulan dan juga di kantor BPBD Kabupaten Mojokerto yakni jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar sebagai pengendali.

Kompol Toni Sarjaka, Wakapolres Mojokerto mengatakan, pendirian pos tanggap bencana sebagai bentuk antisipasi petugas. Apalagi beberapa kawasan dipetakan oleh BPBD masuk dalam status siaga.

“Hari ini kita lakukan apel bersama dengan TNI/Polri, BPBD Pemda, relawan dan jajaran terkait dalam menghadapi adanya bencana. Selain itu, kita sudah siap dengan mendirikan pos bencana dan menghadapai kemugkinan adanya bencana,” ujarnya, (04/01/2020)

Dalam pendirian tiga pos tanggap bencana, polisi bersinergi dengan TNI, BPBD, Instansi terkait, relawan dan juga perhutani. Tiga pos itu bakal diisi 9 sampai 10 petugas secara bergilir dengan kendali perwira.

“Jadi setiap pos akan ada kendali seorang perwira, seperti Pos tanggap bencana di Pacet akan dikendalikan Polisi, di Pos tanggap bencana Trowulan bakal dikendalikan oleh anggota TNI. Dan yang terakhir sebagai pengendali yakni di kantor BPBD,” terangnya.

Sementara itu, M. Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, Mojokerto dalam status siaga bencana. Hal itu menyusul pemetaan BMKG, jika bulan Januari hingga Februari 2020, diprakirakan berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Selain itu, status siaga bencana juga sesuai surat Keputusan Bupati Mojokerto Nomor 188.45/1338/416-012/2019 tentang status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung. Keputusan status siaga bencana sampai empat bulan kedepan tepatnya pada 31 April 2020.

Menurutnya, sesuai pemetaan, ada 5 daerah yang dipetakan berpotensi Banjir dan Longsor. Diantaranya Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, Jatirejo dan Ngoro. Kelima kecamatan ini berada di kawasan geografis hutan dan kaki gunung.

“Kita menghimbau bila terjadi hujan dengan durasi 2-3 jam tanpa henti, maka kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan longsor dihimbau untuk menyiagakan diri. Sebab ancaman bencana bisa terjadi sewaktu waktu,” ungkapnya. (sma/adm)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :