Memasuki hari ke lima, banjir yang terjadi di dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto masih belum surut. Warga terdampak pun mulai terserang penyakit.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com dari data yang didapat dari Pos Kesehatan di lokasi banjir menyebutkan, sebagian besar masyarakat terdampak mulai terserang penyakit gatal, alergi, ispa, hipertensi hingga diare.
Khonis Istiana salah satu anggota tim posko kesehatan mengatakan, dari jumlah total 161 warga yang terserang penyakit, sebagian besar mengalami gangguan pernafasan. “Sebagian besar terserang Ispa, ada 36 warga,” ungkapnya.
Sementara rincian dari posko kesehatan Selain 36 warga terserang penyakit ispa, 34 mengalami gatal, ada 10 warga yang mengalami trauma dan 26 Hipertensi. Serta beberapa warga lainnya yang mengalami Gastritis, Mual / Muntah, Mylagia dan Diare
Khonis Istiana juga mengatakan, wabah penyakit terhadap warga terdapak ini disebabkan karena terkontaminasi air, juga sumur warga yang tercemar “Ada 29 sumur yang tercemar, 28 jamban juga tidak bisa dipakai,” tambahnya.
Sementara beberapa warga terdampak sebagian ada yang enggan memgungsi dan memilih tinggal dirumahnya yang terendam banjir, dengan alasan menjaga barang-barang berharga di rumahnya.
Seperti yang dialami Supi’i (40) dan Junaidi (31) warga Dusun Tempuran yang mengaku kakinya mengalami gatal-gatal. Dia juga mengaku kesulitan BAB, mandi dan tidur.
Sementara Pemkab Mojokerto telah mendirikan dapur umum, posko kesehatan, posko BPBD dan mobil MCK di Dusun Tempuran. Sejumlah perahu karet disiapkan untuk membantu evakuasi warga dan mengirim makanan. Selain itu, sejumlah truk tangki didatangkan untuk menyuplai air bersih ke para korban banjir.(sma/udi)
Baca juga :