Di era 70-80an, di Mojokerto ada sekolah yang cukup terkenal dan legendaris, yakni Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) yang berdiri berdasarkan SK Menteri Pendikan tahun 1973, dan SMPP Mojokerto berdiri pada tahum 1974. Namun, sejak tahun 1987 SMPP berubah menjadi SMAN Sooko, Mojokerto.
Pada tahun 1976, SMPP Mojokerto telah meluluskan siswa angkatan pertama hingga angkatan ke 11 di Tahun 1987. Dan Kurikulum yang diterapkan di pendidikan zaman dulu ini berbeda dengan Kurikulum Pendidikan di era sekarang.
Ratusan lulusan SMPP Mojokerto ini banyak yang menjadi orang sukses. Seperti, menjadi Jendral TNI maupun Polri, ada yang pernah menduduki Menteri, Juru Bicara KPK, Juru Bicara Presiden dan tokoh penting lainnya.
Di ulang tahun SMPP yang ke 57 tahun, ratusan alumnus SMPP sepakat untuk berkumpul dan berdiskusi dengan menggelar acara yang dikemas dalam Smapta Charita 57 tahun SMPP Mojokerto yang dilaksanakan di Grand Whiz Hotel, Trawas 15-16 Pebruari 2020.
Johan Budi, Ketua Panitia Smapta Charita SMPP Mojokerto mengatakan, ide kegiatan ini muncul ketika para alumnus ingin memberi kontribusi terhadap pendidikan. Khususnya untuk SMAN Sooko dan pemerintah.
“Awalnya adalah, kami sekumpulan alumni yang mempunyai kesamaan Visi dan Misi, ingin memberikan sesuatu khusunya kepada sekolah kami. Juga semacam masukan kepada pemerintah terkait Pendidikan,” ungkap Johan Budi, yang dulu dikenal sebagai juru bicara KPK.
Kata Johan budi, dengan semangat itulah, para alumnus melakukan serangkaian pertemuan, juga bakti sosial hingga kegiatan bedah buku tentang SMPP Mojokerto. “Buku ini berisi tentang sejarah SMPP, apa bedanya kurikulum SMPP dengan SMA saat ini, juga cerita yang dialami murid-murid SMPP saat itu,” tambahnya.
Johan Budi yang kini sebagai anggota DPR RI ini juga mengatakan, buku sejarah SMPP ini akan dibedah dan didiskusikan bersama pakar pendidikan di acara Smapta Charita di Trawas. “Buku ini akan kita bahas dengan menghadirkan pakar Pendidikan, juga guru SMPP waktu itu, dan alumni angkatan pertama yang nanti juga akan hadir,” ujarnya.
Selain bedah buku dan kegiatan reuni lintas angkatan, para alumni juga akan berdiskusi tentang rencana ke depan para alumnus SMPP akan dibawa kemana. “Kan sekarang SMPP sudah tidak ada, apakah nanti kita bikin semacam yayasan atau apa dalam bentuk berbadan hukum, kita akan bahas nanti,” tegas Johan Budi.
Sementara tujuan dari kegiatan Smapta Charita 57 tahun SMPP Mojokerto ini, diharapkan akan menelorkan sebuah rekomendasi pendidikan yang akan diberikan kepada pemerintah. “Kita ingin memberi masukan ke pemerintah, bahwa dulu ada sekolah SMPP dengan kurikulumnya saat itu, mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi. Setidaknya ini bisa menjadi pertimbangan yang disesuaikan dengan era sekarang,” pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :