Setelah menjalani proses evakuasi, observasi hingga karantina, seorang mahasiswi asal Mojokerto akhirnya bertemu dengan keluarganya.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Warga Negara Indonesia (WNI) asal Mojokerto yang pulang dari Wuhan, China yakni Adis Sahara (18).
Dia sebelumnya menjalani proses evakuasi, observasi hingga karantina di Natuna Kepulauan Riau selama dua minggu.
Kepulangan Adis Sahara ternyata sudah dinantikan oleh kedua orang tuanya yakni Purwati dan Susiadi. Pasangan suami istri asal Lingkungan 1, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu akhirnya terwujud.
Mahasiswi semester V program studi Medical Hubei University of Science and Technology China itu telah kembali menginjakkan kaki di rumahnya pada Minggu dinihari (16/2/2020).
Adis merupakan salah satu dari total 65 warga Jawa Timur yang menjalani observasi di Natuna, setelah dipastikan tidak terinveksi covid-19 atau dikenal dengan virus korona.
Menurutnya, selama di rumah, dia akan menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. Khususnya untuk membantu usaha ibunya yang membuka toko kelontong di rumahnya. Dia juga berharap, agar wabah virus korona segera bisa tertangani.
”Harapan saya cuma di China bisa cepat pulih, terkontrol, dan ditemukan vaksinnya. Supaya kita bisa kembali kuliah lagi,” tandasnya.
Meski berada jauh dari tempat studi aktivitas perkuliahannya, dia mengaku masih tetap bisa melakukan aktivitas perkuliahan. Mahasiswi semester V ini menyebut, jika pihak kampus akan menerapkan kuliah online selama masa penanganan wabah virus korona.
Bahkan alumni SMA Ammanatul Ummah Pacet tersebut menyatakan, dia akan berniat kembali lagi ke Tiongkok untuk melanjutkan studinya.
”Jadi nanti tetap stanby kayak live bersama dosennya. Nanti dari pihak kampus akan memberi tahu hari dan jam, kalau ada kuliah online,” katanya.
Adis juga mengaku tidak khawatir untuk bepergian ke luar rumah. Berbekal dengan surat keterangan sehat yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dia bersama seluruh WNI yang menjalani observasi di Natuna dipastikan dalam kondisi sehat.
Hanya saja jika terjadi gejala sakit, dia diminta untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. ”Semuanya dinyatakan sehat, karena telah mendapat surat keterangan ini (dari Kemenkes)” jelasnya.
Sementara itu, Purwati orang tua Adis mengaku merasa lega atas kepulangan anak sulungnya bisa kembali ke rumah dan di nyatakan sehat. ”Rasanya sangat lega,” ungkap Senin (17/02).
Menurutnya, hampir setiap hari dirinnya tidak bisa lepas dari televisi. Dia selalu mengikuti perkembangan terkait kabar dan rencana pemulangan putrinya dari Natuna.
Kabar baik itu akhirnya baru diterima Sabtu (15/2). Adis bersama rombongan Jatim lainnya dijadwalkan pulang dari Natuna. ” Usai mendapatkan kabar itu, saya kemudian naik bis ke Juanda, untuk segera menjemput anak saya,” terangnya.
Sebelumnya, dari 65 warga Jatim yang dipulangkan dari masa observasi, sempat tidak ada nama warga asal Kota Mojokerto. Sehingga, Purwati pun tak berpikir panjang untuk melaporkan ke rukun tetangga (RT) maupun kelurahan sebelum menjemput. Untuk itu, tidak ada penjemputan khusus atas kedatangan putrinya. ”Yang penting anak saya sehat,” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :