Ini Tiga Program Ning Ita Walikota Mojokerto, Sejahterakan Warga Melalui Pariwisata

Sebagai daerah terkecil di Indonesia, Kota Mojokerto terus berkembang dibawah kepemimpinan Wali Kota Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria.

Pembangunan terus dilakukan untuk nenjadikan Kota Mojokerto berdaya saing dan masyarakatnya bisa lebih sejahtera. Diantaranya tiga program khusus yang saat ini tengah difokuskan dalam mendukung Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata.

Pertama, penanganan banjir di sejumlah wilayah. Sejak tahun pertama menjabat, Ning Ita, sapaan akrab wali kota, terus berbenah dengan meninjau secara langsung kondisi di lapangan. Seperti, perbaikan sistem drainase secara terpadu (biopori, sumur resapan, busem).

Selain itu, juga perbaikan sistem drainase dan normalisasi saluran primer sepanjang 24,248km, sekunder (91,158km), dan tersier (248,542km). Juga pengadaan sekaligus peningkatan sarana dan prasarana (pompa, rumah pompa dan pompa portable, excavator dan truk), juga menangani masalah persampahan.

Kedua adalah menumbuhkan pusat – pusat perekonomian baru dan peningkatan ekonomi kreatif. Misalnya, memberikan pendampingan penuh kepada para IKM/UMKM agar produk – produk yang dihasilkan dari tangan – tangan pengrajin, mampu menembus pasar nasional dan internasional.

“Hasil dari para pengrajin atau produsen ini nanti akan kami suguhkan di rumah rakyat dan outlet oleh – oleh milik Pemerintah Kota (Rest Area Gunung Gedangan),” imbuhnya.

Ketiga adalah, mengembangkan potensi wisata dan kepariwisataan. Dimana, Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan grand desain Wisata Bahari Majapahit, yang bakal menjadi jujukan baru bagi para wisatawan.

Pengembangan pariwisata ini nantinya akan berada di wilayah timur Kota Mojokerto atau bersebelahan dengan Jambatan Rejoto. Di atas lahan seluas delapan hektar, Ning Ita telah menyiapkan pembangunan Taman Budaya yang dilengkapi dengan Ampy Teater.

“Selain taman budaya, di dalam Wisata Bahari Majapahit sendiri, akan ada Monumen dan Taman Kaltaparu, Monumen Gajah Mada, Kapal Bahari, camping ground, wisata perahu lengkap dengan dermaganya dan selter – selter Majapahitan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk bantaran Kali Ngotok, Pemkot Mojokerto bekerjasama dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dalam pemanfaatannya. Seperti penanaman Pohon Tabebuya, Pohon Mojo dan mengembangkan agrowisata kota yang modern. “Tahun ini, pengerjaan Monumen Tri Buana Tungga Dewi dan Pemandian Sekarsari, masih dalam progress,” terangnya.

Ning Ita berharap, tiga program prioritas ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto.(sma/udi)

Baca juga :