Sejak viral beberapa hari yang lalu, wisata bekas galian sirtu yang diberi nama Ranu Manduro yang menyuguhkan pemandangan alam Padang rumput di bawa kaki gunung Penanggungan dibajiri pengunjung. Bahkan, sehari mencapai seribu wisatawan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pemandangan Wisata Ranu Manduro yang ada di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto ini memang indah.
Area bekas tambang galian batu yang sudah tidak beroperasi ini menyisakan banyak batu besar dan beberapa kubangan yang menjadi telaga. Apalagi di musim hujan ini, rumput hujau pun tumbuh Segar sehingga menjadi terlibat indah.
Vivi Sholeha (17) siswi SMKN 5 Surabaya saat berkunjung ke Ranu Manduro mengaku mengetahui tempat ini ketika melihat tayangan yang viral di media sosial. Dia bersama teman-temannya penasaran dan akhirnya mengunjungi padang savana ini.
“Saya tahunya viral di media sosial kalau tempatnya sih memang bagus untuk spot foto. Kebetulan saya dan teman-teman praktik kerja lapangan di wilayah Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Kamis (27/2/2020).
Menurut Vivi, lokasi Ranu Manduro memiliki daya tarik tersendiri, karna menyuguhkan view pemandangan yang cukup bagus dan asri. “Pemandangannya bagus, paling asyik kalau datang rame-rame sama teman bisa foto dengan pemandangan alam dan gunung,” ucapnya.
Sementara itu, Yanto (46) warga setempat yang juga turut mengelola wanawisata baru “Ranu Manduro” mengatakan, tempat ini mulai ramai pada hari Minggu kemarin dan sampai sekarang banyak pengunjung dari luar kota datang ke sini. “Kalau pengunjungnya tembus seribu lebih per hari sejak kemarin (25/2),” terangnya.
Yanto juga mengatakan, lahan puluhan hektar di kaki Gunung Penanggungan ini sebenarnya menjadi area tambang sirtu sejak 1990 an hingga Desember 2019. Namun saat ini, di lahan milik perusahan tambang tersebut tidak ada aktivitas penggalian sirtu. “Mulai tumbuh rumput dan hijau sekitar sebulan yang lalu,” terangnya.
Hingga hari ini, warga Dusun Manduro masih menggratiskan bagi wisatawan yang berkunjung ke Ranu Manduro. Pengunjung hanya diminta membayar ongkos parkir kendaraan sebesar Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
Keramaian di Ranu Manduro ini menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar. Mulai dari menjaga tempat parkir, Pedagang minuman, Pentol dan Bakso. “Warga sini juga menyewakan motor kepada pengunjung untuk menjelajahi Ranu Manduro. Tarifnya Rp 20 ribu sepuasnya,” tandasnya.(sma/udi)
Baca juga :