Akibat Virus Corona, Masker di Mojokerto Langka, Polisi Warning Penimbun Bakal Dipidana

Penyebaran virus corona yang sudah masuk ke Indonesia membuat stok masker di Mojokerto diduga mengalami kelangkaan.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, apotek dan distributor sudah kehabisan stok dan tak menjual masker sejak beberapa minggu lalu. Salah satunya dialami oleh Mashudi (40), distributor asal Kota Mojokerto.

Dia mengaku sudah tak mendapatkan kiriman masker sejak empat Minggu yang lalu. Dia merupakan Distributor masker untuk wilayah Mojokerto-Jombang-Bojonegoro.

Dia mengatakan, keberadaan masker mulai langka sejak adanya sebaran penyakit Corona di Indonesia.

Dia pun menjelaskan, rumahnya di Jalan Pendidikan, Kelurahan Pulo Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto merupakan kantor distribusi masker. Sehingga saat mendapatkan kiriman 40 karton masker, maka stok masker ada di rumahnya.

“Biasanya, satu bulan dikirim 40 karton dari kantor cabang di Gedangan, Sidoarjo. Kalau ada kiriman, dikirim ke rumah,” ungkapnya, Selasa lalu (23/2/2020).

Sebelumnya, setiap hari ada tiga sampai lima orang yang datang untuk mengambil dan dikirim ke agen dan toko di tiga kota wilayahnya, yakni Mojokerto, Jombang dan Bojonegoro. Namun saat ini, tidak ada kiriman kantor cabang Sidoarjo.

“Info kantor, sejak 4 minggu ini tidak ada kiriman. Sekarang susah cari masker, tidak bisa stok bahkan sampai cari ke toko-toko kecil. Di agenpun juga tidak ada, di tempat lain sama saja. Seperti di Lamongan, Tuban tidak ada. Kalau ada harganya pun mahal,” ujarnya.

Dia menjelaskan, setiap harinya menjual masker dengan harga antara Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per box, tapi saat ini stok tidak ada dan harganya sudah mencapai Rp130 ribu per box. (Masker jenis 2 ply. Dua lapisan).

Karena di kantor cabang Sidoarjo tidak ada kiriman, pihaknya mencoba mencari di tempat lain. Di toko kecil, harganya melambung yakni Rp 15 ribu untuk lima masker.

“Saat ini malah beli karena tidak ada stok. Ya berhenti karena tidak ada barang. Kurang tahu, masing-masing penjual tidak jual malah beli di outlet dan ecer. Biasanya distribusi, sekarang beli dan dijual lagi sehingga harga menjadi mahal,” jelasnya.

Dari dari sejumlah apotik di Mojokerto juga kehabisan stok masker dan hand sanitizer. “Tidak ada, stok kosong. Ya sejak ada virus corona,” kata salah satu pegawai apotek di Jalan A Yani Kota Mojokerto.

Secara terpisah, Polresta Mojokerto akan terus memantau toko-toko dan apotek yang menjual masker. Bahkan pihak kepolisian juga mewarning bagi semua pihak tidak melakukan penimbunan masker. Kalau ditemukan ada penimbunan masker akan ditindak secara pidana.(sma/adm)

Baca juga :