Cegah Corona, Dispendik Mojokerto Imbau Sekolah Tunda Studi Wisata

Untuk antisipasi penyebaran virus korona (Covid-19), Dinas Pendidikan Kota Mojokerto menghimbau seluruh sekolah agar tidak melakukan berbagai kegiatan, termasuk menunda Studi Wisata.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pembatasan itu dilakukan menyusul turunnya Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 3 Tahun 2020. Aturan itu dalam rangka antisipasi penularan virus korona dilingkungan pendidikan.

Amin Wachid, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mengatakan, pihaknya telah menerima SE tersebut, dan segera akan membuatkan edaran ke sekolah-sekolah.

Pihaknya mengaku telah menyampaikan terkait aturan itu kepada seluruh kepala sekolah, mulai jenjang PAUD, SD hingga SMP sederajat. Setidaknya ada sejumlah poin yang diinstruksikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim.

Diantaranya, mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) serta memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun.

Menurutnya, dari total 23 SMP dan 64 SD negeri maupun swasta, sebagian besar telah memiliki cuci tangan. Namun hal itu perlu diiptimalkan dengan menyediakan cairan antiseptik pembersih tangan atau Hand Sanitizer.

“Sarana tempat cuci tangan sudah ada. Tapi sekolah juga kami minta mengadakan hand sanitizer. Karena itu bisa di anggarkan dana BOS,” terangnya.

Selain itu sekolah juga dihimbau untuk menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang maupun kegiatan dilingkungan luar satuan pendidikan. “Baiknya ditunda dulu kegiatan seperti studi wisata atau outingclass,” jelasnya.

Namun, Amin memastikan, langkah antisipasi itu tidak sampai mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Pihaknya juga bakal koordinasi lebih lanjut dengan pihak Dinas Kesehatan dalam antisipasi serta menyosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah. (sma/adm)

Baca juga :