Pasien PDP Corona di Mojokerto Bertambah Jadi 4 Orang, Siapkan Pemeriksaan Swab

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus corona (Covid-19) di Kabupaten Mojokerto bertambah menjadi 4 orang.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, keempat PDP itu menjalani pemeriksaan swab untuk memastikan terjangkit corona atau tidak.

dr Gigih Setijawan, Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari mengatakan, keempat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu saat ini sedang dirawat intensif di ruang isolasi rumah sakit.

“Keempat orang yang statusnya PDP karena mereka pulang dari lokal transmition terjangkit (dari daerah terjangkit corona di dalam negeri),” sebutnya.

Dia juga mengatakan, pasien ketiga masuk rumah sakit pada Rabu siang lalu (18/3/2020). Yaitu seorang pria berusia 27 tahun warga Kabupaten Mojokerto.

“Keluhannya batuk dan demam. Dia pekerja pabrik di Surabaya pulang karena batuk dan demam. Saat ini keluhan berkurang sekitar 60 persen,” terangnya, Jumat (20/3/2020).

Sedangkan pasien keempat adalah seorang mahasiswi yang juga warga Kabupaten Mojokerto. Menurut dr Gigih, gadis 22 tahun itu kuliah di Malang.

Dia pulang dan dirawat di RSUD Prof Dr Soekandar karena menderita batuk, demam dan sesak nafas sejak Rabu malam lalu (18/3).

“Dia pulang dari Malang karena batuk dan sesak nafas, tapi dia mempunyai riwayat asma. Kondisinya membaik, pagi tadi kami pantau dia sudah tidak ada keluhan klinis,” terangnya.

Sebelumnya, dua PDP lebih dulu dirawat di ruang isolasi RSUD Prof Dr Soekandar. Yaitu pria berusia 52 tahun yang masuk pada Selasa sore (17/3) dan seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dirawat sejak Rabu dinihari (18/3). Keduanya warga Kabupaten Mojokerto.

Pasien pria 52 tahun itu mengeluh batuk dan nyeri telan sejak pulang liburan di Denpasar, Bali. Sedangkan anak 4 tahun menderita batuk, flu dan demam sejak pulang dari acara keluarga di Bandung, Jawa Barat. Sama dengan Bali, Jawa Barat juga dinyatakan sebagai daerah sebaran corona oleh Kemenkes.

” Untuk dia pasien yang di rawat terlebih dahulu kini kondisinya membaik, keluhan klinisnya sudah hilang. Ini berkat kerjasama semua petugas medis dan paramedis kami,” ungkapnya.

Namun pihaknya akan mengambil sampel swab dari keempat PDP tersebut hari ini. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium Unair, Surabaya untuk memastikan pasien positif corona atau tidak.

Pengambilan sampel baru bisa dilakukan, karena RSUD Prof Dr Soekandar menerima bantuan alat Virus Transport Media (VTM) dari Pemprov Jatim, Kamis kemarin (19/3). Tanpa alat ini, sampel swab pasien tidak bisa dibawa ke laboratorium.

“Mudah-mudahan dalam satu kali 24 jam hasil laboratorium sudah keluar,” tandasnya. (sma/adm)

Baca juga :