12 Objek Wisata di Mojokerto Ditutup, Pemda Kehilangan PAD Ratusan Juta   

Candi Brahu (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)

Sebanyak 12 objek wisata alam maupun sejarah yang selama ini dikelola oleh Pemkab Mojokerto ditutup sejak Selasa lalu (17/03/2020), menyusul adanya wabah virus corona (Covid-19).

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, 12 objek wisata alam dan sejarah di Kabupaten Mojokerto yang ditutup dalam pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya wana wisata Padusan Pacet, pemandian air panas, air terjun Dlundung, petirtaan Jolotundo, Makam Troloyo, Museum Trowulan, eko wisata Tanjungan, Ubalan, Coban Canggu, Candi Bajangratu, Candi Brahu, serta Candi Tikus.

Akibat wabah Covid-19, Pemkab Mojokerto kehilangan Penghasilan Asli Daerah (PAD) mencapai ratusan juta. Selain itu, puluhan pegawai harian lepas dan pelaku UMK juga kehilangan pendapatan.

Amat Susilo, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mojokerto mengatakan, 12 objek wisata tersebut rata-rata menghasilkan PAD sebesar Rp 30 juta dalam sehari.

Pendapatan itu berasal dari retribusi tiket masuk yang dibayar para wisatawan. Karena ditutup selama 11 hari terakhir saja, maka berimbas pada kehilangan PAD senilai ratusan juta. “Selama 11 hari ditutup, PAD yang hilang sekitar Rp 330 juta,” katanya, Jumat kemarin (27/3/2020).

Adanya wabah corona, kata Amat, pihaknya harus memikirkan cara untuk mencapai target PAD tahun ini sebesar Rp 14,5 miliar. Dia berencana menggandeng Dinas Pendidikan agar para siswa SD sederajat diarahkan berkunjung ke 12 objek wisata yang dikelola Pemkab Mojokerto. Tentunya, setelah wabah corona selesai dan objek wisata kembali dibuka.

Amat juga mengatakan, selama ditutup, objek wisata di Kabupaten Mojokerto disemprot disinfektan untuk membunuh kuman dan virus. Petugas dari Disparpora juga rutin membersihkan objek wisata tersebut. (sma/adm)

Baca juga :