Pemkab Mojokerto terus berusaha melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19). Salah satunya menghimbau agar masyarakat mengurangi mobilitas di tengah mewabahnya virus Corona (Covid-19). Termasuk bagi warganya yang berada di luar kota untuk menunda agar tidak melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman.
Berdasarkan data dari laman covid19.mojokertokab.go.id, hingga Minggu kemarin (29/03/2020), Covid-19 di wilayahnya kembali mengalami peningkatan. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah menjadi 22 orang. Artinya, selama kurun 24 jam terakhir terdapat penambahan 7 warga yang berstatus PDP.
Selain itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga mengalami penambahan. Jika sehari sebelumnya hanya tercatat 137 orang, kemarin sudah menyentuh 143 ODP.
Seluruhnya tersebar di 17 dari 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Tertinggi berada di Kecamatan Puri dengan 42 ODP.
Pungkasiadi, Bupati Mojokerto mengatakan, untuk memutus penyebaran Covid-19 yang menjangkit 13 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur (Jatim), pihaknya mengimbau warga agar tetap menerapkan Pysichal Distancing atau saling menjaga jarak fisik serta menghindari kerumunan.
”Karena penyebaran (virus korona) ini harus kita hentikan,” terangnya, Senin (30/03/2020).
Selain itu, masyarakat juga harus mengurangi mobilitas. Sebab, riwayat bepergian menjadi salah pemicu meningkatnya angka ODP maupun PDP di Kabupaten Mojokerto.
Menjelang bulan Ramadan ini, pihaknya mengimbau bagi warga untuk menahan diri agar tidak melakukan mudik. Khususnya bagi mereka yang berada ataupun melewati perjalanan di wilayah zona merah Covid-19. ”Untuk pencegahan ini, diharapkan tidak mudik dulu,” terangnya.
Tujuannya supaya terhindar dari resiko terpapar virus korona selama menempuh perjalanan.”Apa yang kita lakukan, semua ini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya.
Pung juga menegaskan, seiring meningkatnya data pantauan Covid-19 tersebut, pihaknya mengaku telah menginstruksikan untuk melakukan penambahan ruang isolasi di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Disisi lain, fasilitas kesehatan milik Pemkab Mojokerto lainnya juga dipersiapkan untuk melakukan penanganan awal pasien yang mengalami gejala mengarah pada covid-19.
”Akan kita tambah terus (ruang isolasi). Semua puskesmas posisinya sudah saya minta persiapkan, termasuk RSUD Basoeni juga. Tapi rujukannya tetap di Soekandar,” pungkasnya. (sma/adm)
Baca juga :