Bayi berjenis kelamin laki-laki yang dibuang di atap rumah dari jendela kamar mandi oleh seorang Gadis berusia 19 tahun di Kota Mojokerto, hingga Senin kemarin (6/4/2020) masih menjalani perawatan didalam inkubator.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, bayi yang ditemukan warga di atas atap salah satu rumah warga di Jalan Piere Tendean Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jumat lalu (3/4/2020), masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Hasanah Kota Mojokerto.
Sri Mujiwati, Ketua Dewan Pengawas RSI Hasanah Kota Mojokerto mengatakan, kondisi bayi hingga saat ini masih di dalam inkubator.
“Masih di inkubator, karena bayi masih membutuhkan perawatan. Nanti akan kita lakukan USG terhadap bayi tersebut,” ungkapnya, kemarin (6/4/2020).
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, bayi tersebut dilahirkan sudah sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL) dan persalinan normal. Namun proses kelahirannya tanpa pertolongan tim medis. Apalagi usai dilahirkan, bayi dilempar melalui ventilasi kamar mandi lantai II.
“Tidak ada luka tapi apa ya, namanya baru dilempar. Mungkin terbentur, kan ditemukan di atas rumah warga. Setelah dilahirkan, bayi itu dilempar melalui ventilasi. Ibu bayi melahirkan di kamar mandi sendiri tanpa dibantu siapapun. Sehingga setelah masuk (RSI Hasanah, red) langsung dimasukkan ke inkubator,” katanya.
Pasca bayi itu dibawa ke RSI Hasanah, pihak Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur langsung ke RSI Hasanah. Sehingga terkait status bayi itu dalam kewenangan LKSA Dinsos Provinsi Jawa Timur, sedangkan RSI Hasanah hanya merawat.
“Bayi ini kewenangannya LKSA, termasuk siapa nanti yang merawat. Karena kondisi terakhir kan dibawa warga kesini (RSI Hasanah, red), bukan orang tuanya yang bawa kesini. Sehingga statusnya bayu itu ditemukan bukan milik siapa-siapa jadi kalau mau merawat harus melalui SOP (Standar Operasional Prosedur, red) nya,” jelasnya.
Muji juga mengatakan, terduga ibu bayi yakni gadis itu tidak mengakui jika sang bayi yang baru dilahirkannya.
Keluarga LD tidak mengetahui, sebelum LD dibawa ke RSI Hasanah karena kondisinya yang lemah ada bayi laki-laki yang ditemukan warga dibawa ke RSI Hasanah.
“Dia (LD, red) tidak mengakui itu bayinya. Dia tidak tahu kalau sebelumnya ada bayi yang ditemukan warga dibawa ke RSI Hasanah. Kalau pun mengakui, status bayi itu kan ditemukan warga. Tidak diakui sehingga kewenangannya ada di LKSA Dinsos Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo,” tegasnya.
Masih kata Muji, terduga ibu bayi itu dibawa ke RSI Hasanah dengan kondisi lemah mirip orang yang baru saja melahirkan.
Setelah menjalani perawatan sejak Jumat malam lalu, kondisinya sudah semakin membaik. Sedangkan kasus ini juga ditangani oleh Satreskrim Polresta Mojokerto. (sma/adm
Baca juga :