Setelah dirawat selama beberapa hari di RSUD Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto, seorang pasien warga Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto meninggal dunia pada Senin (04/04/2020).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyatakan pasien tersebut tidak tergolong sebagai PDP maupun Orang dalam Pemantauan (ODP) terkait corona (Covid-19).
Namun, karena petugas berhati-hati, pasien yang menderita pneumonia tersebut dimakamkan oleh petugas medis dengan memakai alat pelindung diri (APD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Sujatmiko yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto membenarkan adanya seorang pria yang meninggal di RSUD Kota Mojokerto.
Namun, pasien tersebut bukan PDP maupun ODP karena selama ini tidak mempunyai riwayat kunjungan ke daerah terjangkit COVID-19. “Pasien meninggal pukul 23.30 WIB tadi malam. Sebelumnya pasien dirawat di ruang isolasi RSU Kota Mojokerto,” ungkapnya, Selasa (7/4/2020).
Sujatmiko juga mengatakan, sebelumnya, pasien tersebut sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Mojokerto selama tiga hari dengan keluhan demam, pusing dan mual.
Kemudian, dirujuk ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dan pada, Senin (6/4/2020) sekira pukul 15.32 WIB dan menjalani perawatan di ruang isolasi.
“Oleh dokter spesialis RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, pasien didiagnosa Pneumonia bilateral dan Acce Lung Oedema (ALO),” tegasnya.
Karena dari penelusuran ada gangguan jantung dan belum test rapid ataupun swap, ditambah lagi belum ditemukan riwayat yang ke arah COVID-19. Pasien tersebut tidak dimasukan ke dalam data.
Sementara pasien sudah dimakamkan di pemakaman umum desa tempat tinggal pasien di Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto pada Selasa pagi. Dengan menggunakan ambulance RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melakukan proses pemakaman. “Mungkin kehati-hatian pihak RSUD Wahidin. Pemakaman oleh RS Wahidin langsung,” tandasnya.(sma/udi)
Baca juga :