Antisipasi Corona, 5.000 Warga Beresiko di Mojokerto Dites Darah

Foto : Ilustrasi, Saat Wartawan di Surabaya Jalani Rapid Test

Pemkab Mojokerto akan meningkatkan kewaspadaan terkait pandemi korona (Covid-19), salah satunya dengan pengecekan massal terhadap kalangan yang beresiko tertular.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, melalui Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dalam naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, akan menjadwalkan pengecekan kesehatan terhadap 5 ribu orang yang dikategorikan beresiko. Hal itu sebagai upaya antisipasi penularan Covid-19 di lingkup Kabupaten Mojokerto.

dr Ulum, Kepala Labkesda Kabupaten Mojokerto mengatakan, sudah ada 3 ribuan orang yang beresiko dicek. “Sudah dua pekan berjalan. Sekitar 3.000 orang beresiko yang sudah dicek,” katanya.

Menurutnya, yang dicek atau screening kesehatan diprioritaskan kalangan yang beresiko tertular. Diantaranya, kalangan tenaga medis, Orang Dengan Resiko (ODR), serta Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Dijelaskannya, pemeriksaan kesehatan itu dilakukan di Labkesda dengan pengambilan sampling darah. Kemudian, sampel itu dicek menggunakan metode analisa Hematologi. “Tujuannya itu untuk mengetahui derajat kesehatan seseorang. Jadi, ini pemeriksaan awal bagi orang-orang yang beresiko,” terangnya.

Dia mengaku, sejauh ini telah memeriksa kalangan tenaga medis di naungan tempat layanan medis Pemkab, seperti dokter, perawat, dan lainnya yang bertugas di rumah sakit hingga puskesmas.

Hasil pemeriksaan kesehatan awal itu bisa diketahui dengan cepat sekitar 2 jam. “Hasilnya akan dijadikan penilaian. Nanti di situ terlihat kecenderungan orang itu mengalami gangguan kesehatan atau tidak,” tandasnya.

Selain itu, pemeriksaan lewat analisa Hematologi tersebut juga akan terlihat gangguan kesehatan di akibatkan pengaruh bakteri ataukah virus. “Apabila ada indikasi kecenderungan akibat virus maka direkomendasikan periksa ke dokter spesialis,” jelasnya.

Sementara itu, Alfiah Ernawati, Kabag Humas dan Protokoler Sekdakab Mojokerto mengatakan, sejumlah pegawai Pemkab yang tergolong orang beresiko juga turut diperiksa. Seperti di bidang pelayanan publik dengan mobilitas tinggi, seperti di lingkup rumah sakit, puskesmas, hingga jajaran bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Mojokerto.

“Seperti di Bagian Umum dan Bagian Humas seluruhnya sudah diperiksa. Tinggal menunggu hasilnya,”

Seperti diketahui, tingkat penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan tren peningkatan. Per 16 April, jumlah ODP mencapai 364 orang, serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 45 orang. Plus, satu orang terkonfirmasi positif Covid-19. Satu orang positif Covid-19 itu warga Kecamatan Kemlagi yang kini tengah dirawat di RSUD Sidoarjo. (sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :