Akhir-akhir ini Jumlah penumpang bus di terminal Kertajaya Mojokerto mengalami penurunan cukup drastis. Hal itu seiring adanya himbauan dari pemerintah terhadap masyarakat perantau agar tidak mudik ditengah pandemi Covid-19.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, baik penumpang yang datang maupun berangkat di terminal Kertajaya mengalami penurunan.
Yoyok Kristyowahono, Kepala UPT DLLAJ Mojokerto mengatakan, penurunan penumpang memang cukup drastis. “Penurunannya 30 sampai 50 persen,” katanya.
Menurutnya, penurunan ini terjadi sejak dua minggu terakhir. Jika setiap harinya penumpang yang datang mencapai 169 penumpang perempuan dan 218 laki-laki.
Sedangkan yang berangkat 1.292 penumpang perempuan dan 2 ribu penumpang laki-laki.
Namun sejak 2 minggu ini, dalam sehari penumpang yang datang hanya mencapai 131 penumpang dan 190 laki-laki. Sementara yang berangkat 1.161 perempuan dan 1.432 penumpang laki-laki. “Jenis kendaraanya AKAP (Antar Kota Antar Provinsi),” jelasnya.
Termasuk bus jenis Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) juga mengalami penurunan penumpang.
Kata Yoyok, penurunan penumpang bus di terminal Kertajaya ini tidak lain karena gerakan di rumah saja untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Apalagi pemerintah juga tidak memperbolehkan mudik,” terangnya.
Saat ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Artinya sampai sejauh ini tidak memeriksa secara detail penumpang terkait tujuannya.
Sebab pihaknya memastikan penumpang yang datang maupun berangkat hanya warga yang bekerja dibeberapa perusahaan diwilayah Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan dan Surabaya. “Tidak ada yang mudik. Soalnya pemerintah melarang mudik,” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :