Razia Warkop di Mojokerto, 50 Pengunjung di-Rapid Test

Hingga saat ini jumlah pasien positif corona (Covid-19) di Kota Mojokerto sudah ada tiga orang. Gugus tugas (Covid-19) Kota Mojokerto juga terus melakukan langkah pencegahan, agar Corona tidak semakin menular ke lebih banyak orang.

Seperti yang dilakukan Sabtu kemarin (09/05/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, tim gabungan melakukan sidak di warung kopi di Kecamatan Surodinawan, Kota Mojokerto.

Tak hanya sekedar sidak, tim gabungan juga melakukan rapid test di tempat. Sedikitnya ada 50 lebih pengunjung warung yang harus dites oleh petugas kesehatan yang sedang asyik sedang nongkrong.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dari puluhan pengunjung yang tengah asyik nongkrong, banyak diantaranya yang tidak menggunakan masker dan duduk berdekatan tanpa adanya social distancing.

Ika Puspitasari atau Ning Ita, Walikota Mojokerto mengatakan, petugas gabungan melakukan sidak di titik keramaian untuk memantau apa yang menjadi himbauan pemerintah yang telah disampaikan.

“Jadi kali ini ada titik pusat keramaian yang kita datangi untuk memantau apa yang sudah menjadi himbauan pemerintah yang berjalan dua bulan, untuk memutus sebaran wabah virus corona di Kota Mojokerto. Dan hasilnya, kita masih temukan banyak masyarakat yang mengabaikan social distancing, tak memakai masker juga tidak menyediakan cuci tangan,” ujarnya.

Pada sidak kali ini pihaknya juga melakukan rapid test di tempat oleh petugas gabungan. “Dari 7 warung yang kita sasar, kurang lebih 56 lebih orang yang diwajibkan menjalani rapid test. Dan Tidak ada yang boleh pulang sebelum rapid test,” tegasnya.

Menurutnya, rapid test di tempat merupakan upaya Pemkot Mojokerto dalam mendeteksi adanya kemungkinan masyarakat yang reaktif, sehingga dapat dilakukan tindaklanjut untuk melakukan isolasi.  “Untuk hasil rapid test para pengunjung sesegara mungkin akan segera kami sampaikan kepada yang bersangkutan,” jelasnya.

Dari sekian banyak yang di rapid test, petugas gabungan banyak menemukan masyarakat yang datang dari luar Kota Mojokerto.

“Padahal kita sudah bersinergi untuk mengantisipasi tranmisi lokal. Namun nyatanya yang dari luar malah datang ke sini. Ini memang sulit untuk kita tertibkan,” tandasnya.

Sehingga upaya seperti ini akan terus dlakukan untuk mendapatkan kesadaran masyarakat dalam mentaati peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan. (sma/udi)

Baca juga :