Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Mojokerto Kini bertambah lagi menjadi 4 orang. Hal ini setelah seorang perempuan yang bekerja di Surabaya dinyatakan positif corona berdasarkan hasil tes Swab.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, tambahan kasus baru terjadi di wilayah Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto pada Kamis 14 Mei 2020.
Gaguk Try Prasetyo, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto ketika dikonfirmasi mengatakan, satu pasien yang terkonformasi positif Covid-19 adalah perempuan berinisial S usia 36 tahun asal Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Kata Gaguk, S ini bekerja do Surabaya dan tiap hari pulang ke Mojokerto. “Awalnya, S ini dirapid tes di tempatnya bekerja dan hasilnya reaktif. Kemudian melapor Pemkot dan swabnya diambil di RSUD, dan hasilnya positif,” ungkapnya.
Gaguk juga mengatakan, saat ini S diisolasi di Rusunawa Parajurit Kulon, karena kondisinya tanpa gejala. “Selain S, anaknya juga dikarantina di Rusunawa karena hasil Rapidnya reaktif,” tambahnya.
Pihak Dinas Kesehatan langsung melakukan tracing dan mendapati 7 orang yang pernah kontak dengan pasien. “Dari 7 orang itu, 3 sudah dirapid tes, anaknya reaktif sedangkan 2 lainnya non reaktif. Sesangkan 4 orang lainnya besok (jumat) akan dirapid tes,” tambahnya.
Dengan bertambahnya 1 kasus baru, kini jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Mojokerto menjadi 4 orang. Berikut datanya :
Berikut data 3 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Mojokerto :
1. Dokter berinisial H, Pria 32 tahun warga Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Kini masih dirawat di ruang Isolasi RSUD Wahidin Sudiro Husodo. (Sekarang dinyatakan sembuh)
2. dr Langit Kresna Janitra, Kabid P2P Dinkes Kabupaten Mojokerto, asal Kacamatan Magersari. Kini isolasi mandiri di rumahnya.
3. Pria berusia 27 tahun, Anak Buah Kapal (ABK) warga Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon. Kini diisolasi di dalam Kapal oleh KKP.
4. Wanita berinisial S usia 36 tahun, warga Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon. Kini diisolasi di Rusunawa, karena tanpa gejala (OTG)
(sma/udi)