Ditengah pandemi Covid-19, hampir setiap hari situasi dalam Terminal Kertajaya Mojokerto masih sepi, bahkan sedikit aktivitas. Tanda-tanda gelombang arus balik bagi pemudik Lebaran, juga dipastikan tidak terjadi.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, selain karena dampak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah di Jatim, juga akibat larangan keluar Jawa Timur dari pemerintah provinsi. Sehingga jumlah penumpang juga turun drastis.
Yoyok Kristyowahono, Kepala UPT DLLAJ Mojokerto mengatakan, sejauh ini sudah menyiapkan kehidupan baru dilingkungan Terminal Kertajaya. “Kembali normal, diprediksi terjadi setelah PSBB selesai atau new normal,” terangnya.
Pasalnya, aktivitas di terminal akan menyesuaikan dengan aturan dari pemerintah. Antara lain, wajib menggunakan masker, cuci tangan, baik yang datang (turun) maupun akan naik bus.
Selain itu pemeriksaan tekanan suhu badan sebagai upaya deteksi dini penanganan persebaran Covid-19. “Termasuk harus jaga jarak (physical distancing). Dan, itu harus dilakukan oleh semua orang yang menggunakan fasilitas terminal,” ungkapnya.
Menurutnya, pembatasan penumpang di setiap armada bus nantinya, akan diberlakukan layaknya aturan PSBB yang sekarang ini diterapkan di sejumlah daerah di Jatim. Termasuk penumpang di dalam bus maksimal harus 40 hingga 50 persen dari jumlah kursi penumpang.
Pembatasan ini sebagai bentuk physical distancing sekaligus antsipasi penumpang berdesak-desakan yang akan rentan terjadi persebaran virus.
Karena aktivitas belum normal, maka hingga sekarang aktifitas dalam terminal juga masih longgar. Penumpang, baik turun maupun naik menggunakan trasporatasi umum terpantau cukup sedikit. Kalau pun ada, mereka juga merupakan warga lokal.
“Karena arus mudik kita ketatin, berarti arus balik ya sampai sekarang belum ada. Sementara untuk bus yang beroperasi hanya bus yang tidak melintas di daerah PSBB. Misalnya, Mojokerto-Pasuruan,” terangnya. (sma/adm)
Baca juga :