MAN Kota Mojokerto yang lokasinya di depan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dijadikan tempat Observasi Pasien Covid-19 mengaku pada PPDB 2020 ini sepi pendaftar.
Pihak sekolah merasa, hal ini diperkirakan karena terimbas Gedung Rusunawa yang dijadikan tempat observasi Pasien Corona, Sehingga membuat calon pendaftar merasa takut.
Kepala Sekolah MAN Kota Mojokerto, Bagus Setiaji mengatakan, kalau calon siswa atau wali murid tiap hari melihat petugas memaki APD dan juga melihat ada tulisan cukup besar untuk Covid-19 mugkin mereka takut.
Padahal, sebenarnya di MAN Kota Mojokerto ini lokasunya nyaman dan aman, namun sebagian masyarakat tidak paham. “Mereka tidak paham sehingga takut dengan kondisi ini,” ungkapnya, Rabu (17/06/2020).
Bagus juga mengatakan, meski tepat di depan Rusunawa, namun jarak MAN Kota Mojokerto dengan Rusunawa lebih dari 100 meter. Hanya saja, stigma buruk masih terkait pasien covid-19 masih melekat di setiap wali murid ataupun calon siswa yang bakal mendaftarkan.
“Pendaftaran sudah kita buka sejak Maret lalu, Namun hingga Juni ini, calon siswa masih sekitar 158, dan yang sudah daftar ulang masih 100, padahal biasanya di bulan seperti ini bisa mencapai 300 calon siswa,” ungkapnya.
Sehingga, pihak sekolah harus memperpanjang masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) online maupun Off Line hingga awal bulan Juli 2020, atau sebelum awal tahun ajaran baru yang akan dimulai 13 Juli 2020.
Sementara kuota pagu yang disediakan pihak sekolah mencapai 350 kursi. Di tahun lalu, pendaftar di MAN Kota Mojokerto melebihi pagu hingga mencapai 450 pendaftar.(sma/udi)
Baca juga :