RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, Kabupaten Mojokerto cukup kewalahan dengan pertambahan angka pasien positif Covid-19. Sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, RS plat merah itu juga dituntut menampung pertambahan pasien untuk menjalani perawatan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, selain menyediakan tempat, pihak rumah sakit juga dituntut mampu menyediakan tenaga medis. Termasuk dokter spesialis paru yang saat ini baru tersedia dua orang.
dr Djalu Naskutub, Direktur RSUD Prof dr Soekandar mengatakan, saat ini masih diupayakan meminta bantuan dari daerah lain, untuk bisa mengirimkan dua dokter spesialis paru lagi.
Berdasarkan kebutuhan ideal, setiap 100 pasien sebenarnya harus tersedia empat dokter spesialis. Kebutuhan itu berdasarkan kemampuan setiap dokter yang maksimal hanya mampu mengawasi 20 sampai 25 pasien.
Sementara jumlah pasien positif yang menjalani perawatan saat ini telah mencapai 80 orang. Artinya, kemampuan kedua dokter dalam menangani pasien bisa dibilang telah melebihi batas. Padahal, angka pasien sembuh tak sebanding dengan jumlah pasien yang kini telah mencapai lebih dari 200 orang.
RSUD Soekandar juga tengah mencari tenaga perawat yang siap mendampingi pasien dalam menjalani proses penyembuhan. Sebab, jumlah perawat yang tersedia kini semakin tak imbang.
Dari 80 pasien, hanya tersedia 30 perawat yang setiap hari bekerja mengawasi dan merawat pasien. Jumlah itu semakin tak imbang ketika RSUD berencana membuka lagi ruang isolasi untuk penambahan tempat tidur (TT) khusus pasien Covid-19.
Di mana, kebutuhan untuk satu lantai gedung isolasi setidaknya harus tersedia 15 sampai 18 perawat. Saat ini, 30 perawat yang ada sudah disebar di dua lantai gedung Mataram sebagai tempat isolasi.
Menurutnya, RSUD Prof dr Soekandar berupaya membuka rekrutmen tenaga kesehatan sebanyak 35 orang. Dengan rincian 22 perawat, 2 teknisi elektromedis, 2 asisten apoteker, 1 ahli nutrisi, 4 pengelola sistem IT, dan 4 pengelola data. Rencananya, 35 tenaga medis akan ditugaskan khusus untuk penanganan Covid-19.
Mereka yang terpilih nantinya akan diterjunkan langsung dalam mendampingi proses penyembuhan pasien Covid-19. (sma/udi)
Baca juga :