Seorang pencuri asal Mojokerto berhasil ditangkap setelah Kepergok membobol rumah majikannya sendiri. Pelaku sempat kabur dengan naik ke atap namun akhirnya berhasil diringkus.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pelaku diketahui bernama Imam Basori (38) warga Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Aksi pencurian tersebut terjadi pada Jum’at (10/7/2020) sekitar pukul 13.00 WIB di rumah H Riyanto di Linkungan Trenggilis Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.
Ketika beraksi, pelaku kepergok warga dan secara kebetulan ada petugas yang sedang patroli protokol kesehatan, sehingga pelaku langsung diamankan dan digiring ke Mapolsek Prajurit Kulon.
IPDA Umam, Kanit Reskrim Polsek Prajuritkulon mengatakan, penangkapan terhadap pelaku pencurian dilakukan setelah petugas mendapat laporan adanya seorang maling yang kepergok oleh warga.
“Ditangkapnya kemarin habis sholat Juma’at. Saat itu kita sedang patroli dan memberi himbauan kamtibmas wajib gunakan masker, kemudian kita mendapatkan laporan dan petugas gabungan dari Reskrim, Sabhara dan anggota lantas Polsek Prajuritkulon langsung mengamankan pelaku,” ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku merupakan mantan karyawan dari korban dan sudah 10 kali melakukan aksi pencurian di lokasi yang sama.
“IB merasa sakit Hati karena diberhentikan sebelum bulan Puasa oleh Korban, sehingga merencanakan pencurian atau maling ke rumah mantan majikannya. IB juga mengaku sudah 10 kali melakukan pencurian di rumah Korban,” tegasnya.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Dalam setiap aksinya, pelaku sudah merancang sebuah kunci membobol rumah korban dengan cara mengandalkan kunci rumah.
Dari tangan tersangka, petugas juga barang bukti seperti 1 unit sepeda motor mio soul 125 warna merah nopol L 4882 XG, 3 buah kunci rumah /duplikat, Uang tunai 150 ribu, celana korban.
“Hari ini Sabtu (11/0720) pelaku IB melaksanakan rangkaian pemeriksaan lanjutan yakni menjalani Rapid Tes bersama anggota di Labkesda Pemerintah Kota Mojokerto. Dan Alhamdulillah hasil rapid tes IB adalah non reaktif, ini kita lakukan untuk mengetahui kesehatan pelaku karena saat ditangkap sempat kontak dengan puluhan warga dan anggota.” pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :