Pantau Jalannya Penyembelihan Hewan Kurban, Disperta Mojokerto Kerahkan Petugas

Pemkab Mojokerto akan melakukan upaya dalam meminimalisir pertambahan angka kasus positif Covid-19, saat moment Idul Adha yang akan berlangsung Jumat besok (31/07/2020).

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kerumunan masa saat penyembelihan hewan kurban dinilai berpotensi memunculkan klaster persebaran baru. Khususnya bagi panitia maupun jamaah masjid yang akan menggelar penyembelihan dan pembagian daging kurban.

drh Heru Tristiono, Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto mengatakan, hal utama yang wajib dilakukan oleh takmir masjid untuk menghindari resiko penularan Covid-19 yakni penerapan dan pengetatan protokol kesehatan.

Menurutnya, Disperta sudah menginstruksikan sejumlah petugas yang siap memantau jalannya penyembelihan hewan kurban. Diantaranya, dari paramedik veteriner hingga petugas Inseminasi Buatan (IB) yang akan dikerahkan di setiap kecamatan.

Pemkab juga sudah menerbitkan edaran tentang tata cara penyembelihan hewan kurban di masa pandemi. Dimulai dari penerapan jaga jarak hingga penerapan kebersihan baik alat maupun personal panitia atau petugas penyembelihan.

Termasuk petugas juga wajib mengenakan masker, handscoon dan alatnya juga harus disinfeksi sebelum dan sesuai penyembelihan.

Namun Heru juga mengaku, jika anjuran penyembelihan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sulit direalisasikan saat hari raya Idul Adha.

Sebab jumlah RPH hanya ada lima lokasi. Sehingga jika dilakukan di RPH, maka tidak dimungkinkan. Sebab hewan yang disembelih juga jumlahnya cukup banyak.

Heru juga mengatakan, untuk penyembelihan hewan kurban di masjid akan diawasi prosesnya sesuai prosedur atau tidak.

Seperti diketahui, Disperta juga sebelumnya sudah menggelar pemeriksaan hewab kurban di sejumlah pedagang. Dan masih ditemukan sejumlah hewan yang tidak layak karena terjangkit beberapa penyakit, seperti pink eye maupun ORF. (sma/udi)

Baca juga :