Akhir-akhir ini suhu dingin di Mojokerto cukup dirasakan oleh setiap orang, terutama pada malam hingga pagi hari.
Informasi yang dihimpun suaramjokerto.com, berdasarakan analisa dan perkiraan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu diwilayah Kabupaten Mojokerto titik tertinggi mencapai 30 derajat celcius dan titik terendah mencapai 19 derajat celcius.
Zaini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan, penurunan suhu menjadi lebih dingin terjadi malam hingga dini hari di musim kemarau. Hal itu disebabkan pengaruh penguatan monsun Australia.
Berdasarkan analisa dan prakiraan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Surabaya, ada beberapa faktor penyebab munculkan udara dingin akhir-akhir ini.
Yang pertama, menurut Zaini, karena adanya pergerakan massa udara dari Australia. Dimana udaranya dingin dan kering akibat adanya daerah tekanan rendah di samudra pasifik bagian barat, serta daerah tekanan tinggi di Benua Australia. Angin yang bertiup melewati Indonesia ini juga disebut sebagai monsun dingin Australia.
Penyebab kedua yang semakin membuat udara dingin yakni sedikitnya awan. Kondisi itu seiring dengan perubahan musim penghujan ke kemarau. Jika biasanya sinar matahari yang masuk ke bumi bisa tertahan oleh awan, kali ini radiasi matahari yang diterima oleh bumi akan dipancarkan kembali ke luar angkasa pada malam harinya.
Hal itu, karena tidak adanya tutupan awan. Secara otomatis, energi itu akan merusak secara besar-besaran ke luar angkasa yang berakibat suhu di bumi menjadi dingin. Akibatnya, panas yang biasanya juga tertahan turut menghilang. Ini bukan suatu yang baru, tapi Kondisi ini normal terjadi pada musim kemarau.
Artinya, kata Zaini, udara dingin yang biasanya terjadi saat malam hingga menjelang pagi akhir-akhir ini, pertanda datangnya musim kemarau. Sehingga semakin langit cerah, maka suhu akan semakin dingin.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Diperkirakan, udara dingin akan berlangsung hingga beberapa minggu ke depan. Menyusul, puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus. Sebab saat puncak musim kemarau, angin monsun Australia akan dominan cuaca di wilayah selatan ekuator, yang ditandai langit cerah sepanjang hari dan kelembaban rendah.
Khusus di Kabupaten Mojokerto, sesuai prakiraan BMKG cuaca titik terendah sekitar 19 derajat Celcius. Sedangkan titik tertinggi 30 derajat Celcius. Untuk daerah Trawas bisa kategori 19-21 derajat Celcius. Sehingga untuk para pendaki gunung juga harus waspada. (sma/udi)
Baca juga :