LSejumlah daerah di Kabupaten Mojokerto mulai mengalami kekurangan air bersih akibat Kemarau panjang yang hingga kini masih terjadi. Sesuai dengan hasil mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat di 3 Kecamatan terdampak.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, saat ini BPBD mulai mensuplai air bersih di tiga Kecamatan tersebut. Yakni, di Kecamatan Ngoro, Dawarblandong dan Trawas.
Muhammad Zaini, Kepada BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, suplai air bersih sudah dilakulan sejak awal Bulan Agustus 2020. Diantaranya di wilayah Ngoro tepatnya di Dusun Telaga.
Menurut Zaini, kekurangan air bersih sudah berlangsung satu Minggu dan pihaknya juga sudah menetapkan Tanggap Darurat sehingga masyarakat dari luar bisa memberikan bantuan air bersih ke daerah daerah yang tiap tahun terdampak kekurangan air bersih.
“Kemarin kita sudah tetapkan status darurat,” terang Zaini Selasa (4/8/2020).
Sesuai dengan prediksi BMKG pusat, saat ini memang sudah memasuki musim kemarau. Dan mengacu tahun-tahun sebelumnya, bencana krisis air besih di 3 Kecamatan tersebut terjadi di kawasan yang sudah menjadi langganan setiap tahun.
BPBD menyebut, setidaknya ada 6 desa yang selalu terdampak, seperti di Kecamatan Ngoro yang meliputi Desa Kunjorowesi, Desa Manduromanggunggajah, Desa Kutogirang, dan Desa Wotanmas Jedong. Dari empat desa itu terdapat sekitar 3.297 jiwa yang biasa terdampak kekeringan.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Sedangkan di Kecamatan Dawarblandong, krisis air berdampak pada 750 jiwa di Dusun Sekeping, dan 700 jiwa di Dusun Dawar. Selebihnya, sebanyak 375 jiwa di Dusun Tempuran; 825 jiwa Dusun Ngagrok; 420 jiwa di Dusun Genceng; dan 450 jiwa di Dusun Mlati, Desa Simongagrok.
Sedangkan untuk satu wilayah lagi terdapat di Desa Duyung, Kecamatan Trawas dengan mencapai 509 jiwa dengan jumlah 277 KK (kepala keluarga) yang terdampak.
Untuk itu, masyarakat harus bersiap diri sejak dini menghadapi musim musim kemarau. Sebab, hasil rapat koordinasi daerah (rakorda) bidang PK BPBD se-Jawa Timur (Jatim), diprediksi musim kemarau tahun ini hingga tahun depan, di Jatim kekeringan akan lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.(sma/udi)
Baca juga :