Selama 2 Hari, Ribuan Guru di Mojokerto Jalani Rapid Tes Masaal

Rapid test massal diikuti ratusan guru dan tenaga pendidik di Mojokerto. Rapid Test massal bertujuan sebagai persiapan menyongsong pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa transisi adaptasi tatanan normal baru selama pandemi Covid-19.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Rapid Test secara serentak dilaksanakan di tiga SMA Negeri oleh Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto.

Seperti yang terpantau di SMAN 1 Puri, di Jalan Jayanegara, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Ada ratusan guru dan tenaga pendidik mengikuti rapid test. Setidaknya, ada enam petugas tenaga kesehatan yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) baju Hazmat, sarung tangan, masker dan Face Shield.

Tak hanya di SMAN 1 Puri, rapid test massal di Kabupaten Mojokerto juga di lakukan di SMKN 1 Dlanggu dan SMAN 1 Mojosari.

Kresna Herlambang, Kepala Cabang Dindik Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto mengatakan, peserta Rapid Test merupakan guru dan tenaga kependidikan di seluruh sekolah SMA Negeri yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun para Guru Tidak Tetap (GTT), Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari satuan pendidikan yang telah menerima Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Jawa Timur,” ujar, Senin (24/8).

Dia mengatakan, rapit test massal gratis kali ini, rencananya akan diikuti oleh sebanyak 1968 guru dan tenaga pendidik.

“Kita bagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yang dilakukan hari ini ada 990 orang yang mengikuti. Kemudian sesi kedua kita gelar pada Selasa 25 Agustus 2020 yaitu SMAN 1 Puri 300 orang, SMAN 1 Mojosari 300 orang dan SMKN 1 Dlanggu 378 orang,” terangnya.

Sesuai rencana kegiatan Rapid Test gratis dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, khusus untuk guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah SMA Negeri akan dilakukan selama dua hari.

Menurutnya, program Rapid Test gratis bekerjasama dengan petugas tenaga kesehatan dari Provinsi Jawa Timur, yang bertujuan untuk memastikan guru dan tenaga kependidikan di sekolah tidak terpapar Covid-19.

“Tujuannya, untuk memastikan dari hasil pengecekan (Rapid Test) tidak ada orang-orang di satuan pendidikan yang terpapar Covid-19, dan sekaligus menyongsong pembelajaran tatap muka di sekolah,” tegasnya.

Sementara itu, Diah Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 2 Mojokerto mengatakan, pihaknya sempat deg-degan saat menjalani Rapid Test Covid-19 tersebut.

“Ya khawatir karena banyak orang apalagi petugas (Petugas Kesehatan, Red) juga tidak ganti sarung tangan. Pasrah, Alhamdulillah hasilnya non reaktif,” ucapnya.

Dia juga mengatakan, Rapid Test massal diikuti oleh seluruh guru di Kota/Kabupaten Mojokerto sebagai persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. (sma/udi)

Baca juga :