Pemkab Mojokerto Serahkan BLT-DD Tahap II di Desa Kejagan dan Jatipasar, Ini Pesan Pungkasiadi

Pemkab Mojokerto menyerahkan Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) tahap II untuk tiga bulan (Juli-September 2020) senilai Rp 300 ribu, bagi warga Desa Kejagan dan Desa Jatipasar Kecamatan Trowulan. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Jumat (28/8) pagi.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sebelumnya BLT tahap I (April-Juni 2020) untuk warga Desa Kejagan diterima oleh 102 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dilanjutkan tahap II saat ini sebanyak 150 KPM. Sedangkan untuk Desa Jatipasar, BLT tahap I sudah diterima oleh 145 KPM dan kini untuk tahap II juga diberikan pada 145 KPM.

Pungkasiadi, Bupati Mojokerto mengatakan, bantuan itu sudah diplot dengan DD, dan diharapkan bisa bermanfaat bagi semuanya. “Mohon agar dimanfaatkan untuk keperluan primer, terlebih kita masih berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19 saat ini salah satunya memulihkan kondisi ekonomi,” pesannya.

Pungkasiadi juga mengatakan, untuk pemulihan ekonomi dalam masa pandemi semua masyarakat diminta tetap hidup aktif dengan selalu menjaga disiplin protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, wajib bermasker, jaga kesehatan diri dimulai dari rajin cuci tangan, sedia hand sanitizer kemana-mana, juga di rumah saja kalau tidak ada kepentingan.

“Kita pasti ingin ekonomi segera pulih. Tentunya kita harus tetap aktif, namun dengan catatan tetap membentengi diri dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 agar tidak sampai tertular,” imbaunya.

Sebelum menyerahkan BLT-DD, Pungkasiadi juga menyerukan pesan yang sama, saat senam bersama 325 Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Mojokerto di halaman SMPN 1 Ngoro.

“Semua upaya pemulihan kita lakukan dalam menghadapi pandemi ini. Kita genjot ekonomi, perkuat jaring pengaman sosial, keamanan, dan tentunya kesehatan. Selain patuh protokol kesehatan, olah raga juga masuk salah satunya. Imun kita bisa meningkat jika jasmani juga diasah dengan aktif bergerak,” terangnya.

Keterbatasan kegiatan belajar-mengajar di masa pandemi seperti sekarang, menuntut sebuah inovasi. Untuk itu, Pungkasiadi mendorong agar semuanya bisa bersinergi demi hasil terbaik.

“Anak-anak kita saat ini belajarnya jarak jauh dulu, dengan sistem daring. Saya paham, orang tua pasti ikut kewalahan dalam menunjang ini dari rumah masing-masing. Semuanya memang butuh sinergi. Maka dari itu, saya minta ada inovasi-inovasi pendukung yang membuat semuanya bisa jadi lebih mudah,” harapnya. (sma/udi)

Baca juga :