Urung Disokong Pusat, Pemkot Mojokerto Anggarkan Mandiri Untuk Pembangunan Pasar Rakyat

Pemkot Mojokerto nampaknya memploting anggaran pembangunan secara mandiri di tahun 2021 mendatang. Hal itu mengingat pemerintah pusat urung memberikan anggaran pembangunan pasar rakyat bagi Kota Mojokerto yang berada dikawasan Jalan Ketidur, Kelurahan Surodinawan.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sebelumnya rencana pembangunan pasar rakyat di sebelah barat kota Mojokeerto itu akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Yakni melalui ploting Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian Perdagangan RI sebesar Rp 3,5 miliar.

Rencana awal bangunan itu akan berdiri tahun ini. Namun karena adanya pandemi, rencana itu berubah. Anggaran yang sudah di ploting Pemkot Mojokerto mendadak berubah.

Sebab, pemerintah pusat memutuskan untuk refocusing anggaran pembangunan pasar rakyat di Ketidur. Sehingga rencana pembangunan tahun ini terpaksa ditunda. Termasuk anggaran pendamping yang menyertai sokongan dana pemerintah pusat juga terkena refocusing, seperti rencana pengurukan lahan hingga pelebaran jalan di sekitar lokasi.

Ruby Hartoyo, Kepala Disperindag Kota Mojokerto mengatakan, urungnya pemerintah pusat memberikan dana tahun ini berlanjut. Dalam rencana pembangunan tahun depan, anggaran itu urung dimunculkan lagi. Sehingga ploting anggaran Rp 3,5 miliar itu tidak direncanakan pada Rancangan-APBN 2021.

Sehingga kata Ruby, rencananya nanti akan diganti pada APBD 2021, yang juga senilai Rp 3,5 miliar.

Dia juga mengatakan, perencanaan teknis pembangunan pasar di Lingkungan Ketidur sudah selesai. Sehingga tidak perlu lagi membuat prencanaan teknis. Dan diharapkan program itu bisa dibangun lebih awal.

Sekedar diketahui, rencana pembangunan pasar Rakyat di Lingkungan Ketidur, Kelurahan Surodinawan, karena keinginan membuka perekonomian diwilayah Kota Mojokerto bagian barat. Lahan yang disiapkan sekitar 11.000 meter persegi. (sma/udi)

Baca juga :