Sebuah makam yang ada di Dusun Jetak, Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dibongkar warga pada Selasa (22/9) sekitar pukul 21.00 WIB.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pembongkaran makam tersebut dilakukan lantaran keluarga almarhum sering kesurupan atau karasukan makhluq ghaib.
Makam itu adalah makam seorang pria berinial DRS (52) warga Kecamatan Ngoro yang meninggal dua pekan lalu. Proses pembongkaran dilakukan keluarga bersama warga sekitar hingga hampir tengah malam.
Setelah itu, pihak keluarga melakukan pemulasaraan ulang terhadap jenazah DRS, kemudian jenazahnya dikubur lagi di liang lahat yang sama.
Seorang warga berinisial H (45) menceritakan, almarhum DRS meninggal dunia karena penyakit jantung sekitar dua pekan lalu dan dimakamkan dengan menggunakan protokol Covid-19.
H juga mengatakan, setelah DRS meninggal, pihak keluarga sering dihantui bahkan beberapa anggota keluarga sering kesurupan. “Seakan, almarhum minta pemakamannya disempurnakan,” ungkapnya.
Sementara, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pembongkaran makam tersebut. Bahkan, ia sudah menerjunkan tim untuk melakukan pendalamam informasi.
Kapolres juga menceritakan, sebelum meninggal duni, almarhum DRS sempat dirawat di RSI Sakinah sekitar 15 hari yang lalu. Dan ketika dirapid test hasilnya reaktif sehingga pasien langsung dites swab.
[sc name=”iklan-sisipan”]
“Setelah diambil swabnya, pasien meninggal dunia. Hasil tes swab baru keluar tiga hari setelahnya, hasilnya negatif COVID-19,” tegasnya.
Masih kata Kapolres, meski hasilnya negatif, 6 orang keluarga almarhum yang telah melakukan pembongkaran tetap dilakukan tes swab untuk mencegah munculnya klaster baru. “Tiga orang hasilnya negatif, kami masih menunggu hasil tes swab tiga orang lainnya,” pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :