Pembahasan RAPBD 2021 kini sudah masuk pada tahap pandangan umum fraksi-fraksi. Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto meminta Pemkot Mojokerto mengalokasikan anggaran yang memadai untuk penanganan pandemi covid-19 dalam penyusunan APBD 2021.
Moch. Rizky Fauzi Pancasilawan, juru bicara Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, dalam penyusunan APBD tahun anggaran 2021 pihaknya meminta agar pemkot memprioritaskan pada penanganan kesehatan dan penanganan dampak ekonomi.
Dalam rapat paripurna pada Kamis (12/11/2020) tersebut, Rizki juga menyampaikan pentungnya memperhatikan dunia usaha yang terdampak pandemi. Penggunaan APBD harus difokuskan pada kegiatan yang berorientasi produktif dan memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas SDM, Pelayanan Publik dan Pemulihan ekonomi daerah.
Selain itu, pengembangan sarana dan prasarana yang terkait langsung dengan peningkatan pelayanan publik serta pertumbuhan ekonomi harus dilakukan serta potensi munculnya PAD.
“Sebelum menetapkan target pendapatan daerah, agar terlebih dahulu menghitung kembali potensi-potensi yang bisa menambah PAD dengan didasarkan data-data yang valid/riil. Khususnya penetapan target pajak dan retribusi daerah,” cetusnya.
Kalangan dewan juga meminta agar Pemerintah Kota Mojokerto dalam menetapkan peningkatan target pendapatan agar tidak mengeluarkan kebijakan yang kontraproduktif terhadap iklim usaha dan investasi.
Selain itimu, pemkot juga harus mengembangkan sektor-sektor produktif lainnya sehingga pada masa mendatang dapat dijadikan sumber penerimaan daerah bagi sektor PAD dan pada akhirnya akan menjadi umpan balik guna memberikan solusi pembiayaan Pemerintahan dan pembangunan daerah dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah.
“Pemerintah Kota Mojokerto harus mampu melakukan terobosan dan pembenahan secara signifikan dalam menarik investor masuk dengan pelayanan yang mudah, murah, dan cepat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pad dan pemulihan ekonomi secara berkelanjutan,” pungkasnya.(sma/ADV)
Baca juga :