1.100 Bibit Durian, Alpukat hingga Petai Ditanam di Lahan Kritis di Mojokerto, Ini Tujuannya

Sebanyak 1.100 bibit tanaman jenis keras seperti Durian, Alpukat hingga petai ditanam di lahan kritis yang ada di wailayah Mojokerto. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan resapan air yang berfungsi mengantisipai banjir dan longsor.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kegiatan penamaman 1.100 pohon ini digelar pada Sabtu (05/12/2020) di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Kegiatan reboisasi ini untuk memulihkan penghijuaan hutan yang gundul akibat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2019. Sehingga dikhawatirkan munculnya kerawanan terjadi tanah longsor dan banjir bandang.

M Zaini, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, tanam 1.100 pohon ini digelar bersama Tahura R.Soerjo, Perhutani, Destana Desa Begaganlimo dan Relawan Kebencanaan melakukan penanaman pohon sebanyak 1.100 tanaman jenis Keres.

Kata Zaini, pihaknya telah melakukan Mitigasi Penguatan Lereng pada Daerah Resiko Tanah Longsor dan Banjir Bandang TA 2020, “Mitigasi Penguatan Lereng ini merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,” ungkapnya.

Lokasi penanaman 1.100 bibit tanaman keras ini diantaranya di sekitar Wisata Akar Seribu dan wilayah Tahura Raden Soerjo. Sedangkan jenis bibit pohon keras ini diantaranya bibit pohon durian, bibit pohon alpukat, bibit pohon petai dan bibit pohon trembesi.

“Tanaman keras ini cocok ditanam di dataran tinggi karena bisa menyerap air hujan,” tandasnya.(sma/udi)

Baca juga :