Polres Mojokerto membubarkan kerumunan ribuan massa di PT Surabaya Autocomp Indonesia (SAI) yang berada di Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kerumunan ribuan massa tersebut merupakan aksi demo yang dilakukan warga Desa Lolawang di PT SAI yang berlangsung sejak Senin (25/1) sekitar pukul 13.30 WIB.
Hingga malam hari, warga masih demo terkait keinginan mereka mengelola limbah dari pabrik tersebut belum selesai bahkan lebih besar karena adanya tarik ulur. Sehingga para karyawan PT SAI pun tidak bisa masuk dan terjadi kerumunan yang cukup besar.
Kompol Jingga Novriyanto Kapolsek Ngoro mengatakan, pihaknya telah membubarkan paksa demonstrasi tersebut lantaran melanggar protokol kesehatan.
Menurut dia, aksi yang dilakukan tersebut berlangsung hingga malam hari lantaran masih berlangsungnya perundingan kesepakatan antara perusahaan dengan vendor yang ditunjuk BUMDes Lolawang.
“Perundingan terus berjalan, sekitar pukul 17.30 WIB saya dapat informasi perundingan selesai, notulen sudah jadi. Tinggal diketik dan ditandatangani pihak-pihak terkait,” kata Jingga Selasa (26/1/2021).
Massa dari Desa Lolawang akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB karena kesepakatan sudah tercapai. Namun sekitar pukul 18.30 WIB, 100-200 massa dari Desa Lolawang kembali beraksi di PT SAI. Mereka memblokade pintu gerbang perusahaan modal asing (PMA) tersebut.
“Kerumunan warga Desa Lolawang dan karyawan PT SAI yang tidak bisa masuk. Informasi yang saya terima, karyawan PT SAI yang masuk shif malam sekitar 1.700 orang,” jelasnya.
Akhirnya, sekitar 100 personil Polres Mojokerto diterjunkan ke lokasi untuk membubarkan massa. “Saat bantuan dari Polres datang, Pak Wakapolres juga melakukan upaya persuasif. Massa diberi waktu 30 menit untuk membubarkan diri. Saat kami apel persiapan pembubaran massa, mereka akhirnya membubarkan diri dengan sendirinya,” ungkap Jingga.
Massa dari Desa Lolawang akhirnya bubar sekitar pukul 21.30 WIB. Sehingga polisi bisa membuka pintu gerbang PT SAI. Ribuan buruh yang berkerumun di depan pabrik akhirnya bisa masuk ke tempat kerja mereka.(sma/udi)
Baca juga :