Pihaknya pun menelusuri lagi dari beberapa literasi yang mendapati bahwasanya Situs Kumitir berada di tenggara, agak ke sisi timur dan selatan itu merupakan diduga Puri Bhre Wengker.
“Puri kalau dalam Negarakertagama dijelaskan oleh Slamet Mulyana sebagai istana Bre Wengker yang tinggi menjulang di sebelah timur,” bebernya.
Masih kata Wicaksono, pihaknya sementara ini masih berpegang pada hipotesa itu sampai terus mencari bukti yang menguatkan Situs Kumitir adalah Istana Bhre Wengker.
Data Arkeologis yang ditemukan semakin menguatkan karena memiliki benteng keliling. Apalagi pada abad ke-15 Laksamana Cheng Ho berkunjung ke masa Majapahit mereka menyebutkan bahwa hanya istana-istana raja yang mempunyai benteng sedangkan kota tidak.
“Bila demikian maka kemungkinan kita saat ini menemukan salah satu istana dari raja Majapahit yang ada di Kota Raja Majapahit yang saat ini interprestasi lebih dekat ke istana Bhre Wengker,” paparnya.
Dia menduga tempat Pendharmaan Mahesa Cempaka ada di dalam kawasan Istana Bhre Wengker yang itu dimungkinkan dalam konsep karena seperti di Puri-puri Bali juga ada tempat suci untuk leluhur-leluhur dari keluarga Raja.
“Sehingga hipotesa awal dugaan tempat Pendharmaan Mahesa Cempaka di Bhre Wengker yang disebutkan dalam Negarakertagama, ya berarti Pendharmaan dibangun di Istana Bhre Wengker yang sejauh ini semakin menguatkan,” tegasnya.
Wicaksono mengatakan, jika hipotesa terkait ditemukannya Istana Bhre Wengker terbukti benar, maka akan menjadi petunjuk baru untuk mencari istana-istana lainnya.
“Sejauh ini semakin menguatkan dan menariknya adalah bila ini benar kita menemukan Istana Bhre Wengker bisa menjadi titik awal mencari istana-istana yang lain termasuk istana dari Hayam Wuruk,” tandasnya.(sma/udi)