Flu dan Batuk Pilek termasuk kategori masalah kesehatan yang ringan, namun tidak ada yang mau kena pilek dan flu ini, karena membuat kondisi tidak nyaman dan malas beraktivitas.
Nah, kalau sudah begini, jadwal minum obat pilek harus tepat waktu dan tidak boleh terlewatkan. Selain itu, jenis obat pilek yang dikonsumsi juga harus tepat kandungannya sesuai dengan masalah kesehatan yang dialami.
Mengutip informasi di hellosehat.com yang direview dr. Yusra Firdaus dijelaskan, ada berbagai pilihan obat pilek yang dijual secara bebas dan perlu dengan resep dokter. Mulai dari dekongestan, antihistamin, paracetamol (acethaminophen), pseudoephedrine, ibuprofen, hingga non-steroid antiinflamasi (NSAID).
Berbagai obat pilek tersebut memiliki fungsi dan cara kerja masing-masing dalam melawan penyebab flu pada tubuh.
Contoh, jika pilek diiringi bersin terus-terusan karena alergi, obat pileknya harus mengandung antihistamin agar bisa membantu meredakan. Tapi kalau pilek datang bersamaan dengan demam dan sakit kepala, obatnya dianjurkan mengandung paracetamol atau ibuprofen guna mempercepat proses penyembuhan.
Singkatnya, pemilihan obat untuk menyembuhkan pilek tidak bisa sembarangan, melainkan harus tetap disesuaikan dengan kondisi kesehatan.
Namun, boleh tidak, langsung mengonsumsi obat pilek 2 butir demi mempercepat penyembuhannya.
Nah, proses penyembuhan setiap orang pasti berbeda karena sangat tergantung pada kondisi tubuhnya. Ada yang 2-3 kali minum obat langusung sembuh, ada yang hingga berhari-hari dan harus minum obat berkali-kali.
Meski begitu, hal ini bukanlah alasan untuk minum obat pereda pilek sampai 2 butir atau lebih sekaligus agar cepat sembuh. Karena masing-masing obat memiliki aturan dan dosis minum yang harus dipatuhi oleh penggunanya, termasuk obat pilek. Terlalu banyak minum obat pilek berisiko menimbulkan efek buruk pada kesehatan, mulai dari merusak organ tubuh hingga mengganggu fungsi hati.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum minum obat.
1. Baca fungsi pada label kemasan obat
Setelah mengenali gejala sakit yang dirasakan, pilih obat yang tepat.
2. Baca dosis dan aturan minum obat
Pastikan dosis obat yang diminum sesuai, karena tepat obat, tepat dosis dan tepat waktu akan membantu percepatan penyembuhan.
3. Sesuaikan dengan kondisi tubuh
Beberapa jenis obat mungkin memiliki efek samping yang berbeda. Jika mengalami kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar, dan lain sebagainya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan jenis obat yang cocok.(tim/sma)