Warga asal Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto meninggal dalam taksi online usai menolak dilakukan isolasi. Rabu (28/07/2021).
Dari informasi yang yang diperoleh, pria yang diketahui bernama M. Tarmo Harjo itu meninggal dalam taksi online di jalan sekitar kompleks area makam Teroloyo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Sebelum meninggal dunia, M. Tarmo Harjo rupanya sempat mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Namun, pihak keluarga menolak dilakukan isolasi di RS.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Prof Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto Triastutik Sriprastini, dia menjelaskan sebelumnya pasien M. Tarmo Harjo memang sempat masuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Datang ke IGD sesak, dan memakai NRM
Swab antigen negatif. Tapi thorax fotonya sangat jelek gambaran ke arah Covid-19,” ungkapnya, Rabu (28/07/2021).
Trias menambahkan walaupun hasilnya masih non reaktif, lanjut Trias, tapi hasil dari foto rontgen menunjukan gejala Covid-19 yang sangat dominan. “Belum, tetapi secara klinis dan thorax foto menunjang Covid-19,” tegasnya.
Sehingga dokter jaga menyarankan untuk dilakukan penanganan berupa isolasi di rumah sakit. Hanya saja, pihak keluarga yang mengantarkan menolaknya. “Rencana dirawat inap di ruang isolasi RS, tapi keluarga menolak dan pulang paksa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Trowulan Kompol Imam Mahmudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut di wilayah hukumnya. Dimana salah satu warga di Trowulan diinfokan meninggal dunia sebelum sampai di kediaman. “Ya benar, pasien tersebut meninggal di atas mobil grab tersebut,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak keluarga telah menerima kematian almarhum dan akan dimakamkan secara protokol kesehatan Covid-19.
“Rencana keluarga, akan dimakamkan di Trawas. Sesuai dengan hasil kesepakatan tim kesehatan akan di makamkan secara prokes,” tegasnya.(sma/udi)
Baca juga :