Lapas Mojokarto Berikan keterampilan Warga Binaan Rakit Perangkat Audio

Menjalani pidana penjara tidak menjadikan halangan bagi napi Lapas Kelas IIB Mojokerto untuk memiliki keterampilan.
Narapidana harus diperlakukan sebagai manusia, meskipun telah diputus bersalah menurut hukum.

Itulah yang dilakukan oleh Lapas kelas IIB Mojokerto dalam memberlakukan warga binaan. Salah satunya para warga binaan dibekali dengan keterampilan dalam program pembinaan elektronika merakit perangkat audio.

Terlebih, saat ini kebutuhan alat elektronik dalam terselenggaranya kegiatan pembinaan, pelayanan maupun giat kordinasi internal / eksternal lapas mojokerto menjadi sangat primer.

Hari ini (14/10/21) misalnya, warga binaan yang mengikuti program pembinaan elektronika merakit perangkat audio power amplifier untuk digunakan dalam kegiatan-kegiatan lapas.

Soni Prasetiarsono Petugas Pembinaan Kegiatan Kerja Lapas Mojokerto mengatakan, program pembinaan elektronika merakit perangkat audio ini dilakukan sebagai langkah untuk memberikan keterampilan terhadap warga binaan.

“Kali ini warga binaan merakit power amplifier, mulai dari perencanaan perakitan, pembuatan skema rangkaian, proses perakitan hingga selesai dilakukan di ruang pembinaan elektronika di bengkel kerja lapas mojokerto,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, bukan hanya kali ini warga binaan merakit alat elektronik, sebelumnya beberapa karya alat elektronik hasil produksi warga binaan tersebut sudah dipakai untuk menunjang kegiatan lapas

Seperti merakit, sound system, amplifier, equalizer, hingga audio mixer. Dalam prakteknya dilapangan WBP yang mengikuti pembinaan elektronik tersebut juga yang bertindak sebagai operator dengan didampingi petugas.

“Dengan produktifitas yang dimiliki WBP terkait perangkat audio ini tentu sangat mendukung program-program pembinaan lain yang ada di lapas mojokerto seperti pembinaan seni musik, pembinaan fisik senam pagi, kerohanian umat kristiani, pembinaan banjari, kegiatan pengajian, sampai dengan kegiatan zoom meeting petugas lapas mojokerto pun ikut terbantu,” bebernya.

Dia berharap, dengan adanya program ini, nantinya bisa meningkatnya produktifitas warga binaan dalam menghasilkan karya-karya positif sehingga kemandirian dalam ekonomi dapat benar benar terwujud ketika mereka keluar dari lapas nanti.

“Ini bentuk komitmen kami, dalam memberikan pelayanan terbaik untuk warga binaan, agar seluatu saat mereka keluar sudah memiliki kemampuan dan meninggalkan hal buruk yang mereka pernah lakukan,”tandasnya.(fad/sma)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :