Nama Trowulan memang sangat terkenal di Indonesia bahkan dunia. Karena, Trowulan disebut-sebut sebagai Ibu Kota Kerajaan Majapahit.
Pertanyaannya adalah, sejak kapan nama Trowulan muncul dan dikenal, serta apa arti Sebenarnya ?
Ada yang menyebut, Trowulang berasal dari Kata terang wulan, yang artinya bulan yang terang atau bulan purnama.
Namun, mengutip laman indonesia.go.id, sejauh ini sebenarnya masih susah dipastikan, apakah nama Trowulan merupakan fenomena toponimi kuno ataukah baru.
Prapanca saat menulis Kakawin Negarakertagama juga tidak mencatat nama Trowulan ini. Dan catatan tertua yang menyebut Trowulan sebagai lokasi ibu kota Majapahit berasal dari Wardenaar.
Tapi, Wardenaar tak menyimpulkan hal itu merujuk sumber mana. Besar kemungkinan Wardenaar saat itu, yaitu di kisaran tahun 1815-an, menyimpulkan Trowulan sebagai kota kedaton Majapahit merujuk pada persepsi umum dari pendududuk setempat yang ditemuinya.
Mengikuti asistennya Wardenaar, yakni Raffles ketika memaparkan situs makam Putri Campa di Trowulan menyebutkan antara lain ?… desa yang berdekatan adalah Trawoelan, atau Trang Wulan (cahaya bulan); di sini kami menemukan makam Putri Champa … ?
Kemudian menurut Maclaine Pont, seorang arsitek Belanda, menyebut bahwa nama Trowulan berasal dari nama Citra Wulan, dan.ia pernah pula mengajukan gagasan bahwa nama Trowulan berasal dari “setra wulan”.
Masih seturut artikel Wibowo, Serat Dermagandul khususnya Pupuh XX mengisahkan saat-saat terakhir Raja Brawijaya. Mengutip Drewes, Wibowo memaparkan bahwa raja terakhir Majapahit ini berpesan jika meninggal kelak maka dia hendaknya dimakamkan secara Islam di daerah Sastrawulan.
Namun karena putranya, Raden Patah, telah memperlakukannya sebagai seorang wanita maka makam tadi kelak diberi nama makam Putri Campa saja.
Seperti diketahui, yang disebut makam Putri Campa adalah kompleks makam kuno di Desa Trowulan. Salah satu makamnya memakai batu nisan dengan pahatan berangka tahun 1370 Saka atau 1448 Masehi.
Kompleks makam ini juga sudah dikunjungi Wardenaar pada 1815. Jadi kini menjadi cukup jelas, bahwa menurut cerita tersebut, apa yang disebut sebagai “Sastrawulan” adalah Trowulan sekarang.
Dari nama Sastrawulan inilah muncul kesan kuat bahwa Trowulan-lah memang lokasi ibu kota Majapahit.(tim/say)
Sumber : Indonesia.go.id
Baca juga :