Pemkab Mojokerto menggelar paralimpik tingkat pelajar tahun 2022 di Gelanggang Olahraga (GOR) Gajah Mada, Kecamatan Mojosari. Ajang olahraga bagi para penyandang disabilitas ini digelar untuk menjaring atlet-atlet unggul.
Paralimpik tingkat pelajar dibuka langsung Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pagi tadi. Terdapat 3 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, yaitu tenis meja, serta atletik lari 100 meter dan 80 meter. Kompetisi ini diikuti 70 siswa dan siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusi di Bumi Majapahit.
Ikfina mengaku bangga berada di tengah anak-anak penyandang disabilitas yang luar biasa. Ia meminta mereka mengikuti paralimpik tingkat pelajar ini sebaik mungkin dan menjunjung tinggi sportivitas. Sehingga nantinya lahir atlet-atlet unggul untuk mewakili Kabupaten Mojokerto di kompetisi lebih tinggi.
“Jadi, nanti tidak boleh berhenti sampai disini, terus berlatih. Sehingga nanti akan bisa menjadi wakil Kabupaten Mojokerto untuk berlomba di tingkat provinsi dan seterusnya,” kata Ikfina di GOR Gajah Mada, Rabu (10/8/2022).
Cabor tenis meja paralimpik tingkat pelajar tahun 2022 ini diikuti 14 peserta. Terdiri dari 9 peserta putra yang merupakan fasilitasi terhadap tunarungu, tunawicara, tunagrahita dan tunadaksa. Sedangkan tenis meja putri diikuti 5 peserta fasilitasi tunarungu dan tunawicara.
Cabor atletik Lari 100 meter diikuti 33 peserta yang merupakan fasilitasi terhadap tunarungu dan tunagrahita. Sementara itu, atletik lari 80 meter diikuti 23 peserta fasilitasi tunarungu dan tunagrahita.
Ikfina menjelaskan paralimpik tingkat pelajar yang digelar Disbudporapar Kabupaten Mojokerto ini tak sekadar menjadi ajang mencari kemenangan bagi siswa dan siswi penyandang disabilitas. Menurutnya, kompetisi ini juga diharapkan membuat para peserta merasa gembira dan dihargai.
“Dalam perlombaan ini pasti ada yang menang dan kalah. Kalau tidak menang tidak apa-apa, yang penting kita semua semangat dan terus berlatih lagi. Di sisi yang lain untuk yang menang, raihlah kemenangan dengan sportif dan bermartabat,” jelasnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berpesan kepada para peserta paralimpik tingkat pelajar agar selalu bangga dengan kelebihan masing-masing. Menurutnya, kelebihan itulah yang harus terus diasah untuk mencapai kesuksesan.
“Mari kita fokus pada kelebihan karena keberhasilan kita ini ditunjang dan di-support oleh kelebihan yang kita miliki. Kita biarkan kekurangannya, mari kita terima ini sebagai bagian dari Allah SWT menguji kesabaran kita. Ayo kita fokus pada kelebihan,” tegasnya.
Sementara Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Norman Handito menambahkan paralimpik tingkat pelajar ini untuk menjaring bibit-bibit unggul. Selanjutnya, atlet yang lahir dari kompetisi ini akan terus dilatih untuk berlaga di ajang olahraga khusus penyandang disabilitas tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional atau paralimpiade.
“Sehingga saya harapkan akan muncul talenta-talenta di bidang olahraga para yang bisa berlaga di tingkat regional provinsi Jawa Timur, di tingkat nasional dan bahkan tingkat paralimpiade tingkat Internasional,” pungkasnya.(tim/sma)
Baca juga :