Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati menjelaskan tujuan digelarnya apel kesiagaan ini untuk memastikan kesiapsiagaan daerah dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Ia juga melaporkan telah melakukan mitigasi ancaman bencana di dua titik rawan banjir bandang. Yakni Lokasi Sungai Pikatan yang berada di Sungai Brangkal Desa Sooko dan lokasi Afvour sungai Sumberwaru.
“Hasilnya terdapat beberapa titik yang harus menjadi perhatian serius karena dikhawatirkan akan terjadi pembentukan bendungan alam yang berpotensi memicu banjir bandang di Kabupaten Mojokerto,” ia memungkasi.
Dalam apel siaga yang dihadiri Kepala Divisi Regional Perhutani Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur serta Forkopimda Kabupaten Mojokerto ini, juga dilakukan inspeksi alat pemadam kebakaran hutan dan lahan serta simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengukur dan mengecek kondisi potensi peralatan yang dimiliki serta potensi kemampuan dan ketrampilan petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan.(tim/sma)