MOJOKERTO – Jalur alternatif yang menghubungkan Kota Batu dengan Mojokerto melalui jalur Cangar – Pacet memang sangat rawan kecelakaan. Bahkan jalur tersebut dikenal sebagai jalur tengkorak.
Berdasarkan informasi dari Relawan Welirang Community yang rutin bersiaga di lokasi menyatakan, dalam sepekan rata-rata terjadi 11 kali kecelakaan di tikungan Gotekan, jalur Cangar-Pacet. Korban meninggal dunia mencapai 1 hingga 2 orang dalam sebulan.
Sementara data Satlantas Polres Mojokerto, sejak awal 2022 sampai bulan oktober tercatat hanya terjadi 20 kecelakaan dengan jumlah korban tewas 3 orang, 1 luka berat dan 26 luka ringan.
Yang terpenting adalah, semua masyarakat mengakui bahwa jalur Cangar – Pacet memang jalur maut dan rawan kecelakaan akibat rem blong. Setidaknya ada 4 faktor penyebab jalur tersebut rawan kecelakaan. Berikut rinciannya :
1. Banyak Tikungan dan Turunan Curam serta Panjang
Hasil survey yang dilakukan Dinas PU Bina Marga Jatim bersama Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat jalur Cangar – Pacet memiliki turunan yang sangat curam. Jika batas aman kemiringan jalan maksimal 22 persen, jalur Cangar-Pacet mencapai 32 persen atau sudut kemiringannya lebih dari 16 derajat.
Selain itu, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Mojokerto mencatat, panjang jalan menurun di jalur Cangar-Pacet sekitar 12 Km. Kondisi ini membuat banyak terjadi rem blong. Karena, kendaraan tanpa direm, bisa melaju dengan kecepatan 120 hingga 130 Km/Jam, bisa dibayangkan apabila remnya tak berfungsi.
Ditambah lagi, turunan terakhir dari Sendi sampai Gotekan panjangnya sekitar 4 Km yang sebagian besar menjadi titik akhir kejadian rem blong di jalur Cangar – Pacet.
Berita Lanjutan : Dua Faktor Lainnya Sering Dilakukan Pengendara……