Mojokerto – Pemkot Mojokerto mulai genjot percepatan lelang proyek infrastruktur. Saat ini, 77 paket pekerjaan masuk aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Sedangkan satu paket pembangunan fisik sudah masuk Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) untuk dilelang.
Kabag Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dan Pembangunan, Setdakot Mojokerto Muraji mengatakan, persiapan tender di APBD 2023 ini terus menunjukkan perkembangan. Setelah sebelumnya pemkot mengeluarkan surat edaran (SE) ke seluruh OPD terkait pecepatan tahap lelang, awal Februari ini para perangkat daerah kini sudah banyak yang melakukan input paket pekerjaan ke aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). ’’Total, sampai hari ini sudah ada 77 paket pekerjaan masuk di aplikasi SIRUP untuk pengerjaan yang ditenderkan,’’ ungkapnya.
Hanya saja, angka itu belum final. Lantaran, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) alami down. Banyaknya daerah yang berlomba-lomba melakukan input data untuk percepatan tender lebih awal membuat sistem aplikasi besutan Kementerian Dalam Negeri tersebut sulit diakses. Tak urung, kondisi itu membuat para OPD harus melakukan input data malam hari. ’’Karena aplikasinya ini berlaku nasional, kan dipakai seluruh Indonesia, LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa) kalau siang hari sering lemot. Jadi teman-teman OPD inputnya malam hari,’’ paparnya.
Kondisi ini, lanjutnya, tentu tak hanya dialami jajaran OPD di lingkungan Pemkot Mojokerto, melainkan banyak daerah. ’’Tapi, Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 77 paket yang muncul di SIRUP. Dan ada satu paket yang masuk bagian PBJ untuk didaftarkan agar segera dilelang,’’ jelasnya.
Satu paket itu disorong oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP). Yakni, paket proyek pengerjaan rehabilitasi lanjutan Gedung Olahraga (GOR) dan Seni Mojopahit. ’’Nilainya sekitar Rp 5 miliar sekian. Dalam waktu dekat dokumen ini akan diunggah ke LPSE,’’ tuturnya.
Menurutnya, sesuai arahan Wali Kota Ika Puspitasari, pemkot agar genjot percepatan tender di tahun ini. Hal ini menjadi semangat pemda dalam percepatan pembangunan daerah. Termasuk, optimalisasi penyerapan anggaran di awal tahun. Tak urung, sejumlah petugas PBJ diterjunkan untuk melakukan pendampingan kepada jajaran OPD, meski belakangan ada kendala pada aplikasi SIPD. ’’Pokoknya tahun ini kita target, puncak lelangnya lebih cepat satu bulan dibanding tahun lalu. Ini menjadi komitmen bersama para OPD,’’ tegasnya.
Muraji menegaskan, setelah 77 paket pengerjaan di-input, paling tidak satu minggu ke depan, para OPD didorong segera kirim dokumen pengerjaan untuk segera dilelang melalui LPSE. ’’Ketika dokumen masuk kita review. Kita lihat persyaratan dan kelengkapan lainnya. Hasil kajian final, baru kita umumkan untuk tendernya,’’ tandasnya. (El/smk)
Sumber : Radar Mojokerto
Baca juga :