Kota Mojokerto – Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari memiliki cara unik untuk menyapa warga. Melalui Safari Ramadan, sosok yang akrab disapa Ning Ita ini tidak hanya berdialog langsung, melainkan juga berbagi bingkisan untuk Lebaran.
“Alhamdulillah, ini ada sedikit bingkisan untuk melengkapi lebaran panjenengan. Isinya asli produk UMKM Kopta Mojokerto,” ujranya dengan bangga, saat bersafari Shubuh di Masjid Hanifan, lingkungan Meri, Senin (3/4).
Tidak sekadar berbagi bingkisan, aktivitas tersebut juga menjadi ajang untuk mempromosikan sejumlah produk unggulan UMKM warga Kota Mojokerto. Diantaranya terdapat kue kering, aneka olahan keripik, dan sejumlah peralatan kebutuhan sehari-hari.Melalui aktivitas demikian, secara tidak langsung Ning Ita telah mengedukasi masyarakat untuk memilih produk lokal, terutama buatan UMKM warga Kota Mojokerto sendiri.
Sebab, tidak perlu diragukan, keberadaan UMKM merupakan motor penggerak perekonomian di Kota Mojokerto. Pulihnya pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto, sehingga naik kembali di angka 5,56 juga tidak dipungkiri akibat geliat para pelaku UMKM Kota Mojokerto.
Tidak ketinggalan, tentunya dengan dukungan dan fasilitas dari Pemkot Mojokerto, yang sejak masa awal Pandemi serius mengusung program inkubasi wirausaha dan 4P (Pelatihan, Pendampingan, Permodalan, dan Pembentukan Koperasi) untuk menumbuhkan pengusaha-pengusaha baru di Kota Mojokerto.
Kegiatan edukasi dan promosi seperti ini nyatanya disambut antusias oleh warga jamaah yang hadir. Para jamaah, teruta ibu-ibu nampak beradu cepat untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ning Ita sebagai syarat untuk mendapatkan bingkisan. Salah satu jamaah jamaah, Thaifah, yang berhasil menerima bingkisan dari Ning Ita mengaku bersyukur dan senang atas pemberian tersebut.
“Alhamdulillah, bisa buat lebaran. Sekaligus ingin tahu produk-produk UMKM yang jadi andalan Bu Wali,” ujar perempuan paruh baya yang juga akrab disapa Ifah ini.
Selain berbagi bingkisan, agenda utama dalam Safari Ramadan ini adalah untuk menyerahkan bantuan dana hibah senilai Rp 100 juta untuk renovasi Masjid Hanifan. (Skaiwal/tim)
Baca juga :