Mojokerto – Tiga perguruan silat disinyalir siap-siap bentokan di Mojokerto. Namun, akhirnya berhasil digagalkan Polres Mojokerto, dan 41 pendekar dari 3 perguruan silat tersebut diamankan polisi.
Informasi yang dihimpun, 41 pendekar ini sebagian besar terindikasi akan menyerang rombongan perguruan silat lainnya dan mereka diamankan pada Senin (15/1) malam sampai dini hari.
AKP Cendy Bastian Kasat Samapta Polres Mojokerto mengatakan, awalnya petigas mendapat informasi dari masyarakat yang dilempari para pesilat. Lantas, tim dari Satuan Samapta Polres Mojokerto melakukan penyisiran dan penergapan.
Kata Cendy, petugas menyergap bebrapa orang di Jalan Bypass Mojokerto. Sebagian gerombolan pesilat itu kabur ke arah Kota Mojokerto dan berhasil diamankan petugas yang menyekat di Simpang 4 Gatoel, Kecamatan Puri.
Dari penyisiran di by pass hingga pengejaran di Simpang 4 Gatoel, petugas mengamankan hampir 30 orang dan 28 sepeda motor. Mereka diamankan karena mengganggu ketertiban umum.
Kendaraan mereka juga disita karena melanggar peraturan lalu lintas, seperti tidak dilengkapi surat-surat dan onderdil tidak sesuai standar. Selain itu, polisi pihaknya juga menemukan potongan bambu dan ketapel.
Sementara indikasi para pesilat akan bentrokan tersebut, diduga mereka akan menyerang rombongan dari perguruan silat lain yang pulang unjuk rasa di Polsek Jetis, Mojokerto.
Hingga dini hatri, total pesilat yang diamankan sebanyak 41 orang. Terdiri dari 13 warga Kota Mojokerto, 12 warga Jombang, 7 warga Kabupaten Mojokerto, 4 warga Nganjuk, masing-masing 2 warga Kediri dan Sidoarjo, serta 1 warga Bojonegoro. Mereka dari 3 perguruan silat, yakni Pagar Nusa, IKSPI dan PSHW.
Mereka diamankan di Mapolres Mojokerto agar dijemput orang tua, kalau masih sekolah dijemput guru BK masing-masing.(tim/sma)
Baca juga :