Meski Bisa Kirim, Bisnis Chip Higgs Domino di Indonesia Masih Sepi, Game Ini Ada di 200 Negara

Game fenomenal Higgs Domino Island (HDI) hingga kini masih jadi pembahasan. Meskipun, traffict pasar game ini sekarang sedang tiarap alias sepi, pasca penghapusan fitur kirim.

Memang, saat ini para sloters udah bisa kirim lagi dengan menggunakan aplikasi global. Namun, komunitas sloters dan circle para pemain masih belum pulih seperti sebelum semula.

Sekedar informasi, Game HDI dikembangkan oleh perusahaan game raksasa yang berpusat di Hongkong, yakni Higgs Games yang berdiri sejak tahun 2017.

Mengutip laman resmi Higgs Games, perusahaan ini mengembangkan pasar hiburan bersama di seluruh dunia. Bahkan, sudah merambah di lebih dari 200 negara. Termasuk hadirnya game HDI di Indonesia.

Sang pendiri Higgs Games menyatakan, bisnis perusahaan didasarkan pada penelitian dan pengembangan game yang fokus pada penyediaan pengalaman hiburan interaktif berkualitas tinggi. Higgs Games berkitmen untuk menjadi perusahaan terkemuka di industri hiburan.

Meski hanya sekedar hiburan, namun dalam prakteknya, Higgs Games mampu meraup untung hingga triliunan rupiah di Indonesia. Keuntungan ini didapat dari pembayaran Top Up nail level hingga pembelian chips yang melibatkan mitra.

Seperti chips ungu atau MD yang dibandrol Rp 65 ribu untuk mendapatkan 1 B, atau Rp 30 ribu untuk mendapatkan 400 M dan berbagai paket lainnya.

Sementara di komunitas para pemain, juga muncul istilah bandar chips atau bakul chips yang menjual dengan harga lebih murah. Atau bahkan di antara pemain juga bisa saling beli atau pinjam chips.

Seorang bandar chips di salah satu kota di Jawa Timur mengaku dalam sehari bisa menjual antara 100 hingg 150 dengan harga Rp 60 ribu atau keuntungan Rp 5 ribu per B nya. “Dulu lumayan, sehari bisa keluar 150B. Sekarang masih sepi, paling hanya 5-10B,” katanya.

Sepinya jual beli chips di kalangan pemain dan para bakul ini diantaranya disebabkan masih banyaknya stok chips dan sedikitnya pemain yang membutuhkan. “Stoknya masih banyak, jadi tidak menerima bongkaran, yang beli juga sedikit,” tambahnya.

Sementara beberapa pemain atau sloters mengaku sejak fitur kirim dihapus, HDI sudah tidak menarik lagi. Meski sekarang sudah bisa kirim pakai aplikasi global, tapi masih banyaknyang belum tertarik untuk main game HDI lagi. “Sekarang males main, karena teman-teman juga pada males. Trus,, kalau kita punya banyak chips gak ada yang mau nampung, jadi ya buat apa,” ungkap MS, seorang sloters HDI.(tim/SMA)

Baca juga :