Harga Rokok Mahal, Warga Ramai-Ramai Migrasi ke Rokok Mirah Hingga Ting We, Ini Dampaknya

Mahalnya harga rokok di Indonesia seiring kenaikan tarif cukai membuat banyak perokok Indonesia yang mulai bermigrasi ke rokok murah alias downtrading bahkan melinting sendiri alias nglinting dewe alias Ting We.

Fakta ramai-ramai migrasi ke rokok murah atau downtrading ini diungkap oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Bahkan, berdampak langsung pada pendapatan negara.

Askolani, Direktur Jenderal Bea Cukai mengatakan, downtrading ini memang terjadi karena faktor dari kebijakan tarif. Meski demikian, pihaknya terus akan mengawasi terjadinya perubahan ini.

Menurutnya, downtrading harus terjadi secara alami, bukan akal-akalan produsen untuk menghindari tarif cukai yang sesuai peraturan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa penerimaan cukai tembakau dalam 2 tahun mengalami terkontraksi atau penurunan. Hal ini disebabhakn karena banyak produsen rokok turun ke kelompok 3 yang tarifnya lebih murah.

Sementara Teguh, warga yang migrasi ke rokok Ting We mengaku jauh lebih hemat dengan Ting We. “Ya sangat hemat, dengan 30 ribu bisa untuk 1 Minggu,” ungkapnya.

Sementara untuk rasa, menurut teguh, saat ini sudah banyak tembakau yang sudah dilengkapi dengan aneka rasa termasuk filiter klik-dengan berbagai rasanya. ‘kalau beli bisa paketan dan tinggal milih mau yang seperti rokok apa,” tambahnya.

Pelaku Ting We di Mojokerzo dan berbagai daerah saat ini juga cukup kreatif. Mulai dari bertukar resep hingga melakukan coba-coba dengan mencampur mengoplos dengan rokok favoritnya. Misalnya, 1 paket tembakai dioplos dengan 1 pak rokok bermerek yang diambil tembajalmya.”itu untuk mengambil rasa sausnya, jadi lebih pas rasanya,” tandasnya.(tim/SMA)

Baca juga :