
Mojokerto – Di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto terdapat kebun sayur sederhana yang dikelola olah para petani milenial. Mereka adalah “magician tanah” yang meracik pupuk organik sendiri, mengubah potensi sampah menjadi panen sayuran organik yang berkualitas tinggi.
Hal ini, tidak hanya mengurangi volume sampah perkotaan, tetapi juga menghasilkan sayuran yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Keahlian para petani muda dalam meramu pupuk organik adalah wujud komitmen terhadap pertanian berkelanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Ageng Ardhyanto, S.STP, Lurah Balongsari mengapresiasi Inisiatif para petani milenial dalam memanfaatkan limbah menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat. “Ini ide yang sangat cerdas dan patut dicontoh. Mereka tidak hanya menghasilkan produk pertanian yang berkualitas, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Ini adalah sinergi yang luar biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang petaniilenial bernama Reza mengatakan, ia bersama timnya belajar banyak tentang bagaimana caranya memanfaatkan potensi limbah organik. Hingga akhirnya, bisa dijadikan pupuk organik.
“Selain lebih hemat, pupuk organik hasil racikan sendiri ini juga membuat tanaman lebih sehat dan hasil panen lebih berkualitas. Kami berharap, praktik ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli pada lingkungan dan pertanian berkelanjutan,” jelasnya.
Kisah para “magician tanah” dari Balongsari ini adalah tentang inovasi, keberlanjutan, dan kemampuan untuk melihat potensi di tempat yang tak terduga. Mereka membuktikan bahwa dengan pengetahuan dan kreativitas, limbah pun bisa menjadi sumber kehidupan dan menghasilkan pangan yang sehat.(tim)
Baca juga :