TBC Meningkat, TB Care Aisyiyah Dorong Pemkot Mojokerto Bikin Perwali

Dinkes Siapkan Rencana Aksi Daerah

Penularan Tuberculosis (TBC) di Kota Mojokerto hingga kini masih relatif tinggi. Bahkan setiap tahunnya tren temuan kasus TBC positif di kota yang hanya tiga kecamatan ini mengalami kenaikan.

Data yang dihimpun suaramojokerto.com dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menyatakan, jumlah temuan kasus TBC tahun 2016 mencapai 216 kasus, sedangkan tahun 2017 mencapai 277 kasus dan pada tahun ini, data hingga triwulan tiga sudah mencapai 186 kasus.

Menyikapi hal ini, SSR TB Care Aisyiyah Kota Mojokerto yang konsen pada penanggulanan TBC meminta agar pemkot segera menerbitkan regulasi untuk penanggulangan TBC, agar penyebarannya bisa dicegah dan pasien yang sudah positif bisa diobati.

“Kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait kerawanan penyebaran TBC di Kota Mojokerto, kita juga sudah sudah mendorong agar segera dibuatkan regulasi dalam bentuk peraturan walikota (perwali) terkait penanggulangan TBC,” ungkap Tatik Lutfiati, Kepala SSR TB Care Aisyiyah Kota Mojokerto.

Tatik juga mengatakan, SSR TB Care Aisyiyah yang disupport oleh Global Fund (GF) sudah melakukan berbagai langkah untuk mendukung penerbitan perwali ini, termasuk melakukan kajian akademik yang melibatkan Tim Peneliti dari UGM dan UI. “Hasil kajian ini sudah kita sampaikan ke Dinkes, Bagian Hukum, Bappeko dan DPRD,” tambahnya.

Sementara terkait penanggulangan TBC di Kota Mojokerto, Dinas Kesehatan bakal membahas penyusunan rencana aksi daerah dengan melibatkan sejumlah OPD terkait, semua Camat dan Lurah serta organisasi masyarakat termasuk TB Care Aisyiyah.

Christiana Indah Wahyu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mengatakan, pembahasan penyusunan rencana aksi daerah ini akan digelar di Rabu (21/11) di gedung pertemuan Nusantara Pemkot Mojokerto dengan melibatkan Sekdakot Mojokerto dan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.(sma/udi)

Baca juga :