Meskipun Pemkot Mojokerto sudah mempunyai masterplan dan maket revitalisasi Pasar Tanjung Antar Kota Mojokerto. Namun hingga kini rencana realisasi perombakan pasar terbesar di kota Onde-onde ini hanya sebatas wacana.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, tertundanya rencana revitalisasi ini diantaranya terkendala keterbatasan anggaran serta regulasi menganai sistem bangun guna serah (BGS).
Ruby Hartoyo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengatakan, sebenarnya perencanaan pasar tanjung sudah selesai, hingga diwujudkan dalam bentuk maket atau replika.
”Kita sudah mempersiapkan perencanaannya hingga siap bangun. Untuk realisasinya kita mencoba untuk mencari solusi dari pihak ketiga atau mencarikan dana dari pusat,” ungkapnya.
Rubi juga mengatakan, sambil menunggu realisasi revitalisasi pasar, untuk sementara pihaknya masih fokus menangani masalah pedagang yang overload hingga meluber ke jalan dan mengganggu keindahan.
”Kapasitas pasar tanjung hanya.mampu menampung 1300 pedagang, namun kini jumlahnya mencapai 2400 pedagang. Jadi ya morar-marit tak tertata,” tambahnya.
Sementara informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, saat ini Pemkot Mojokerto berupaya untuk mencari lokasi untuk merelokasi sementara para pedagang. Kabarnya, Pemkot melirik lahan kosong di jalan Semeru milik Rudianto yanh sekarang masih proses pemgurukan.(sma/udi)
Baca juga :