Sejumlah petani di Mojokerto sudah mulai mengeluhkan munculnya hama burung pipit menjelang memasuki masa panen padi di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, para petani mengeluh karena munculnya hama burung yang cukup banyak ini membuat hasil panen menyusut hingga 5 kwintal.
Supriyadi (48), petani asal Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto mengatakan, saat ini para petani merasa resah dengan banyaknya hama burung yang menyerang padi.
Kata Supriyadi, biasanya untuk lahan sawah 1 hektar bisa mendapatkan 8 ton bulir padi. Namun, sejak diserang ratusan burung setiap harinya, pihaknya hanya bisa memanen 7,5 ton. “Padahal tiap hari sudah saya usir, kadang ya gantian jaga sama istri,” tambahnya.
Sementara sejumlah petani juga mengaku kesulitan mengantisipasi serangan burung pipit ini, karena tidak bisa ditangani dengan obat hama seperti memberantas hama tikus maupun hama wereng.
Sementara untuk mengatasi serbuan burung, kata Supriyadi, pihaknya harus mengeluarkan uang tambahan sekitar Rp 3 juta yang digunakan untuk menutupi tanaman padi dengan luas lahan 1 hektar.(sma/udi)
Baca juga :