Umat Kong Hu Cu di Kota Mojokerto melakukan berbagai persiapan menjelang hari raya Imlek 2570 yang akan jatuh pada 5 Februari 2019 nanti.
Pernak-pernik penghias kelenteng juga dipersiapkan, termasuk membersihkan lebih dari 30 rupang alias patung dewa dan perabot lainnya di klenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto.
Pembersihan patung dewa dilakukan pagi (01/02/2019) hingga siang hari yang di ikuti puluhan keluarga besar klenteng.
“Untuk ikut andil dalam memberikan patung dewa atau rupang, para jamaat harus berpuasa vegetarian,” ungkap Sudarto pengurus kelenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto.
Pembersihan patung dewa dilakukan orang khusus, metode dan alatnya juga tidak sembarangan, “Alatnya dengan kuas halus dan harus hati-hati sekali karena usia arca sudah tua. Ya, sudah berusia ratusan tahun,” tuturnya.
Kata Sudarto, pembersihan patung ini untuk penghormatan kepada dewa yang selama satu tahun tidak pernah di pegang,” Jadi, selama setahun patung dewa yang ada di kelenteng Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto tidak pernah terpegang. Hari ini menjelang momen Imlek, kita turunkan semua patung dewa dan kita lakukan pembersihan dengan air yang berisikan bunga-bunga sebagai bentuk penghormatan,” jelasnya.
Kata Sudarto, Imlek tahun ini merupakan Shio Babi Tanah, yang mempunyai makna kemakmuran. Dan berharap kedepannya agar Indonesia lebih baik.
Perayaan Imlek di Kota Mojokerto akan di gelar secara berkala, setelah proses sembahyang pada 4 Februari malam hari, selanjutnya besoknya 5 ada tradisi silaturahmi.
” Pada tanggal 5 Februari biasanya banyak keluarga yang di luar Kota Mojokerto akan pulang kampung. Ya seperti umat muslim. Kalau saat hari raya, di umat kita juga mempunyai tradisi yang sama,” imbuhnya.
Selain itu tanggal 17 Februari akan di gelar puncak acara Imlek yakni berupa kirab Akbar yang di meriahkan oleh berbagai acara serta peserta dari lintas agama yang menggambarkan kerukunan,” Hidup damai dan membentuk toleransi yang kuat diantara umat dan berharap Indonesia lebih baik ” tegasnya. (adm/ats)
Baca juga :